"Jadi saya bisa lebih menekankan pada pelatih di luar pelatihan, karena waktu saya di pelatihan sekarang tidak terlalu lama," jujurnya.
Ada beberapa fokus latihan yang dipilih Tai Tzu Ying menghadapi jeda kompetisi turnamen sebagaimana yang terjadi saat ini.
"Kelincahan,pelatihan dengan intensitas tinggi, dan kami memainkan permainan lain seperti sepak bola pantai," ujar tunggal putra terbaik dunia tersebut.
"Saya sangat menyukai sesi ini karena sebelumnya saya tidak pernah punya waktu untuk melakukan hal tersebut," lanjut Tai Tzu Ying.
Tai Tzu Ying mengakui intensitas latihan yang ia jalankan saat ini tidak seberat seperti biasanya.
Yang terpenting dari kegiatan latihan yang ia jalani sekarang lebih kepada menjaga kebugaran tubuh.
Baca: Calon Superstar Denmark, Magnus Johannesen Berbicara Impian Besarnya pada Masa Mendatang
Lebih lanjut, Tai Tzu Ying sebenarnya mengaku cukup khawatir akan mengalami penurunan performa ketika turnamen kembali bergulir.
"Saya akan mengatakan sedikit khawatir, sudah lama sejak saya keluar dari kompetisi untuk waktu yang cukup lama," jujur Tai Tzu Ying.
"Saya juga sedikit khawatir saya akan kesulitan menemukan suasana kompetisi ketika nantinya bermain lagi," sambungnya.
"Saya mungkin harus memainkan beberapa pertandingan simulasi yang akan membantu saya kembali ke suasana hati ketika ikut kompetisi," tutup tunggal putri nomor satu dunia tersebut.
Tai Tzu Ying sendiri merupakan pebulu tangkis kelahiran Taiwan, 20 Juni 1994.
Selama karirnya, ia telah memenangkan laga sebanyak 397 kali.
Tai Tzu Ying dikenal sebagai salah satu talenta terbaik dunia saat ini di sektor tunggal putri.
Gelar terakhir yang berhasil dimenangkan oleh Tai Tzu Ying adalah All England 2020.
Baca: Pujian Setinggi Langit Trio Denmark Singgung Kualitas Hebat Seorang Kento Momota
Baca: Pesona Ketampanan Kento Momota Diyakini akan Semakin Menawan Pasca Operasi