TRIBUNNEWS.COM - Asosiasi Bulu Tangkis China Taipei dikabarkan telah merilis sebuah jadwal yang cukup menarik dalam rangka menjaga kebugaran atletnya di tengah penangguhan turnamen akibat pandemi Covid-19.
Salah satu jadwal yang menarik untuk dinantikan adalah ketika Tai Tzu Ying akan berhadapan dengan pebulu tangkis putra.
Hal itu cukup mengejutkan mengingat bahwa Tai Tzu Ying merupakan pebulu tangkis yang bermain di sektor tunggal putri.
Jadwal pertandingan yang akan dilakoni oleh Tai Tzu Ying tersebut rencananya akan dihelat dalam bentuk turnamen mini.
Dimana, tanggal penyelenggaraan turnamen mini yang bersifat internal tersebut akan digelar pada bulan Agustus mendatang.
Baca: 5 Agenda BWF World Tour 2020 Batal, Sekjen BAM Layangkan Tanggapannya
Baca: Indra Wijaya Bongkar Alasannya Putuskan Keluar dari Tim Badminton Korea Selatan
Dilansir Badminton Asia, turnamen mini yang dibuat oleh federasi setempat itu bertujuan untuk membantu para atletnya mengukur sejauh mana bentuk terbaiknya.
Turnamen mini tersebut tentu cukup bagus mengingat para pebulu tangkis dunia tercatat belum pernah berlaga dalam turnamen sejak pertengah Maret lalu.
Alhasil turnamen mini yang telah dijadwalkan tersebut bisa membawa keuntungan tersendiri bagi Tai Tzu Ying.
Terdapat dua pebulu tangkis putra yang dijadwalkan akan menjadi lawan tanding Tai Tzu Ying nantinya.
Dua orang tersebut yakni mantan juara nasional yakni Lin Chia Hsuan.
Satu orang lainnya yakni Tsai Chieh Hao selaku partner mainnya di atas lapangan.
Turnamen internal tersebut akan digelar sebulan lebih cepat daripada penyelenggaraan Taiwan Terbuka yang rencananya akan dimulai 1-16 September mendatang.
Penangguhan berbagai turnamen diakui oleh Tai Tzu Ying cukup positif karena ia bisa menghabiskan banyak waktu untuk mengambil jeda.
"Sekarang relatif lebih santai karena saya tidak punya jadwal kompetisi yang padat," ujar Tai Tzu Ying.
"Jadi saya bisa lebih menekankan pada pelatih di luar pelatihan, karena waktu saya di pelatihan sekarang tidak terlalu lama," jujurnya.
Ada beberapa fokus latihan yang dipilih Tai Tzu Ying menghadapi jeda kompetisi turnamen sebagaimana yang terjadi saat ini.
"Kelincahan,pelatihan dengan intensitas tinggi, dan kami memainkan permainan lain seperti sepak bola pantai," ujar tunggal putra terbaik dunia tersebut.
"Saya sangat menyukai sesi ini karena sebelumnya saya tidak pernah punya waktu untuk melakukan hal tersebut," lanjut Tai Tzu Ying.
Tai Tzu Ying mengakui intensitas latihan yang ia jalankan saat ini tidak seberat seperti biasanya.
Yang terpenting dari kegiatan latihan yang ia jalani sekarang lebih kepada menjaga kebugaran tubuh.
Baca: Calon Superstar Denmark, Magnus Johannesen Berbicara Impian Besarnya pada Masa Mendatang
Lebih lanjut, Tai Tzu Ying sebenarnya mengaku cukup khawatir akan mengalami penurunan performa ketika turnamen kembali bergulir.
"Saya akan mengatakan sedikit khawatir, sudah lama sejak saya keluar dari kompetisi untuk waktu yang cukup lama," jujur Tai Tzu Ying.
"Saya juga sedikit khawatir saya akan kesulitan menemukan suasana kompetisi ketika nantinya bermain lagi," sambungnya.
"Saya mungkin harus memainkan beberapa pertandingan simulasi yang akan membantu saya kembali ke suasana hati ketika ikut kompetisi," tutup tunggal putri nomor satu dunia tersebut.
Tai Tzu Ying sendiri merupakan pebulu tangkis kelahiran Taiwan, 20 Juni 1994.
Selama karirnya, ia telah memenangkan laga sebanyak 397 kali.
Tai Tzu Ying dikenal sebagai salah satu talenta terbaik dunia saat ini di sektor tunggal putri.
Gelar terakhir yang berhasil dimenangkan oleh Tai Tzu Ying adalah All England 2020.
Baca: Pujian Setinggi Langit Trio Denmark Singgung Kualitas Hebat Seorang Kento Momota
Baca: Pesona Ketampanan Kento Momota Diyakini akan Semakin Menawan Pasca Operasi
Tai Tzu Ying berhasil meraih gelar tersebut setelah mengandaskan perlawanan Chen Yufei (China) di partai puncak.
Tercatat, ia telah berhasil menjadi yang terbaik dalam perhelatan All England sebanyak tiga kali.
Tai Tzu Ying mampu mencatatkan namanya sebagai pemenang All England pada tahun 2017, 2018, dan 2020.
Kini, ia kembali berhasil duduk di peringkat teratas dunia sebelum akhirnya BWF memutuskan penangguhan kompetisi.
(Tribunnews/Dwi Setiawan)