TRIBUNNEWS.COM - Mantan pembalap MotoGP Honda dan Ducati , Casey Stoner mengaku sedih atas apa yang terjadi pada Valentino Rossi.
Stoner menyayangkan atas terdepaknya Valentino Rossi dari tim utama Movistar Yamaha.
Kondisi yang membuat Casey Stoner bertambah sedih ialah turun pangkatnya Valentino Rossi.
Di mana semula The Doctor membela tim utama Yamaha, namun di musim depan sang pembalap akan bergabung ke tim satelit Petronas SRT.
Baca: Casey Stoner: Marc Marquez bisa Lakukan Kesalahan dan Telan Kekalahan
Baca: Lima Sindiran Pedas Casey Stoner Buat Valentino Rossi: Gedean Ambisi Ketimbang Talenta, Pensiun Saja
Satu di antara alasan Yamaha memilih tak memperpanjang masa bakti Valentino Rossi ialah penurunan performa yang dimiliki.
Musim lalu, tepatnya di MotoGP 2019. Rossi hanya sanggup mengakhiri kejuaraan di urutan ketujuh.
Dua strip di bawah Fabio Quartararo yang notabene-nya membalap bersama tim satelit.
Praktis, terdepaknya Rossi kini membuat Quartararo berhasil naik kasta ke tim utama Yamaha.
"Saya sedih melihat pembalap sekaliber Valentino Rossi diturunkan pangkatnya ke tim satelit," tandas Stoner, seperti yang dikutip dari laman Paddock-GP.
"Sekarang Valentino Rossi bukanlah pembalap yang tidak bisa dikalahkan."
"Namun yang membuat saya menyesal ialah mengetahui hal ini (Valentino Rossi ke tim satelit)."
"Ia adalah pembalap yang diinginkan oleh tim manapun, namun jsutru takdir berkata lain, Rossi justru harus rela turun kasta ke tim satelit," tutur pria asal Australia itu.
Disinggung mengenai masa depan seperti apa yang dimiliki sang senior, Stoner memilih menyikapinya dengan positif.
Menurutnya, The Doctor masih memiliki potensi untuk merengkuh gelar juara dunia.
Baca: Termasuk Ungkit Masalah Pensiun, Ini 5 Momen Casey Stoner Sindir Valentino Rossi
Baca: Valentino Rossi Turun Kasta di Arena MotoGP Bikin Kecewa Casey Stoner
"Saya rasa Valentino Rossi memiliki potensi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik bersama Petronas SRT."
"Bahkan jika kemenangan demi kemenangan mampu ia raih, maka gelar juara terbuka untuk direngkuhnya."
"Jujur, bakat membalap yang dimiliki oleh Rossi tak akan mungkin hilang. Namun sedih melihat Valentino Rossi tak sesering dahulu dapat memenangi podium," tukas Casey Stoner.
Hingga saat ini, Valentino Rossi memang belum memutuskan masa depannya. Apakah akan bertahan di kelas premier atau memilih gantung helm dari lintasan.
Tim yang peling getol untuk menggunakan jasa pembalap asal Tavullia, Italia tersebut adalah Yamaha Petronas SRT.
Hengkangnya Quartararo ke Movistar Yamaha untuk MotoGP 2021 membuat satu slot rider masih tersisa.
Tim yang dipimpin oleh Razlan Razali berkeinginan untuk menduetkan guru dan murid, Franco Morbidelli-Valentino Rossi.
(Tribunnews.com/Giri)