TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak terhentinya kompetisi tenis internasional, Maret lalu akibat Covid-19, membuat performa Aldila Sutjiadi, atlit tenis putri Indonesia jauh dari kata maksimal.
Hampir empat bulan tidak bertanding, peraih emas Sea Games 2019 ini hanya fokus untuk menjaga fisik dan stamina.
Aldila pun bersyukur dengan simulasi pertandingan yang digelar oleh PP Pelti, sejak Selasa, (16/6/2020) lalu sehingga mendatangkan euforia kompetisi.
Aldila berkompetisi dengan lima petenis lainnya yakni, Pula Rifanty Kahfiani, Jessy Rompies, Beatrice Gumulya, Priska Nugroho dan Januce Tjen.
Dengan menerapkan protokol kesehatan, simulasi pertandingan PP Pelti sukses dijadikan oleh Aldila untuk menambah kekuatan fisik serta melatih kelemahan-kelemahan yang ia miliki.
"Kondisi sekarang mungkin berada sekitar 70 persen," ujar sang juara simulasi pertandingan tunggal putri PP Pelti ini kepada wartawan, Rabu (1/7/2020).
Dengan adanya simulasi pertandingan layaknya kompetisi, membuat mental atlit dalam berkompetisi tetap terjaga. Atlit pun tidak lupa rasanya bertanding.
Selain mengasah mental berkompetisi, Aldila mengatakan simulasi pertandingan juga dapat dijadikan sebagai ajang berlatih untuk evaluasi kemampuan atlit pasca tidak bertanding, sejak Maret lalu.
"Kemarin kami hanya latihan biasa, tidak ada pertandingan seperti simulasi sekarang. Jadi dengan adanya simulasi kompetisi ini, sangat membantu atlit,"tutupnya.