TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Turnamen internal PBSI baru saja rampung digelar. Laga final tunggal putri antara Gregoria Mariska Tunjung melawan Putri Kusuma Wardani jadi laga penutup ajang ini.
Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto memberikan sedikit evaluasi dari turnamen ini khususnya penampilan para pemain muda. Ia berharap para pemain muda bisa mengejar ketertinggalan dari para seniornya.
“Sebagai evaluasi bagi pemain muda, perlu ada peningkatan dari segi fisik serta pematangan strategi di lapangan,” kata Budiharto.
Sementara itu mengenai penyelenggaraan, Budiharto merasa bangga lantaran turnamen internal ini bisa menerapkan sembilan puluh persen protokol kesehatan sepanjang turnamen berjalan.
Sehingga kejuaraan yang berjalan hampir sebulan penuh ini bisa selesai dengan sukses.
“Pertama-tama kita patut bersyukur kejuaraan ini bisa selesai dengan baik, selamat dan lancar tanpa halangan. Sesuai tujuan semula, kami ingin memberi ajang kepada atlet yang sudah sekian lama berlatih, sekaligus menjadi masukan bahwa latihan selama ini ternyata masih belum mencukupi untuk ikut turnamen besar,” kata Budiharto.
“Panita pelaksana mau mengimplementasikan protokol kesehatan di kejuaraan ini. Kami bisa jalankan sembilan puluh persen. Beberapa hal akan dievaluasi lagi, salah satunya adalah petugas belum biasa menggunakan face shield sehingga mempengaruhi mereka dalam membuat suatu judgement,” lanjutnya.
Setelah ini, PBSI giliran kembali mengadakan kejuaraan serupa yang dipersiapkan untuk tampil di Piala Thomas dan Uber 2020.
Piala Thomas dan Uber 2020 rencananya akan digelar di Aarhus, Denmark, pada 3-11 Oktober 2020.
Simulasi Piala Thomas dan Uber akan dilangsungkan di Pelatnas Cipayung pada awal September 2020. Para pemain akan dikelompokkan ke dalam beberapa grup dengan menggunakan format setengah kompetisi.