TRIBUNNEWS.COM - Pihak China melalui bagian administrasi umum olahraga setempat dikabarkan sudah mengeluarkan himbauan untuk membatalkan semua acara olahraga internasional selama sisa tahun ini, Rabu (29/7/2020).
Keputusan tersebut diambil sebagai langkah pemerintah setempat untuk meminimalisir penyebaran Covid-19.
Pihak BWF sendiri belum memberikan respon terhadap keputusan yang telah dikeluarkan pihak China tersebut.
Baca: Tur Dunia Kembali Bergulir, BWF Segera Rilis Pedoman Penyelenggaraan Turnamen
Baca: Selama Pandemi Covid-19, BWF Diminta Perhatikan Kesejahteraan Pebulu Tangkis
Dilansir Badminton Planet, ada beberapa turnamen bulu tangkis yang akan dihelat di China pada sisa tahun ini.
Tercatat ada tiga turnamen yang dihelat di negeri yang terkenal dengan julukan Tirai Bambu tersebut.
Ketiga turnamen tersebut antara lain China Terbuka (15-20 September), Fuzhou China Open (3-8 November), dan BWF World Tour Final (16-20 Desember).
Sementara itu, sudah ada beberapa tanggapan dari beberapa pihak diluar bulu tangkis yang menyikapi surat yang diterbitkan pihak China tersebut.
Sebagaimana misal Asosiasi Tenis Wanita (WTA) dan Asosiasi Tenis Profesional (ATP) yang telah membatalkan 11 turnamen internasional yang dijadwalkan akan digelar di China tahun ini, termasuk Shanghai Masters dan WTA Final.
Olahraga lain seperti Shanghai Grand Prix Formula Satu juga bisa terpengaruh dalam situasi pelik tersebut.
Hanya saja memang penyelenggara belum memutuskan bagaimana nasib penyelenggaraan balapan Formula One tersebut.
Pihak BWF Terpaksa Batalkan Empat Turnamen Sekaligus Bulan September
Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) secara resmi kembali memutuskan untuk membatalkan beberapa turnamen karena pandemi Covid-19.
Terbaru, empat turnamen yang masuk dalam rangkain BWF World Tour 2020 telah dibatalkan.
Empat turnamen yang dibatalkan tersebut antara lain Taiwan Terbuka, Korea Terbuka, China Terbuka, dan Japan Terbuka.
Pembatalan empat turnamen tersebut tentu membuat jadwal bulu tangkis tahun ini semakin tak karuan mengingat memang belum ada kepastian kapan pandemi ini berakhir.
Baca: Demi Malaysia Terbuka 2020, Pihak Penyelenggara Minta Bantuan Dana ke Pihak BWF
Situasi tersebut tentu perlu disikapi secara jernih dan bijak oleh semua komponen yang terlibat dalam ranah tersebut.
Thomas Lund selaku Sekrataris Jenderal BWF mengungkapkan keputusan berat yang harus dikeluarkan tersebut utamanya demi keselamatan dan keamanan semua pihak.
Walaupun ia sendiri merasa kecewa dengan keputusan tersebut, namun urusan kesehatan masyarakat sekali lagi menjadi aspek yang paling diprioritaskan.
"Keputusan untuk membatalkan turnamen ini dibuat demi kepentingan kesehatan para pemain, penonton, relawan, dan asosiasi anggota," ujar Thomas Lund dilansir laman resmi BWF.
Baca: Ibarat Keluar dari Zonanya, Indra Wijaya Akui Antusias dengan Amanah Barunya
"Kami sangat kecewa harus membatalkan turnamen lagi, tetapi kami merasa bahwa kesejahteraan semua orang yang terlibat adalah hal yang paling penting saat ini,".
"Saya mengakui upaya besar yang dilakukan oleh asosiasi anggota kami di daerah selama proses ini dilalui dengan kesabaran dan komitmen mereka kepada BWF," jelasnya.
Lebih lanjut, Thomas Lund menyadari keinginan para penggemar bulu tangkis dunia yang ingin melihat para atlet kebanggaannya bisa bertanding kembali di atas lapangan.
Hanya saja situasi yang belum memungkinkan digelarnya turnamen dengan melibatkan para atlet membuat apa yang diinginkan bersama belum terlaksana.
"Kami berbagi kekecewaan dengan banyak orang di seluruh dunia yang juga menantikan kembalinya bulu tangkis dan kami menghargai semua dukungan yang ada," jujur Thomas Lund.
Baca: Momen Bersejarah Piala Thomas 1998, Indra Wijaya: Dilepas dan Disambut dengan Presiden yang Berbeda
"BWF akan terus menyesuaikan diri dengan perubahan untuk memastikan setiap kegiatan mematahui aturan protokol kesehatan dari WHO," tukasnya melanjutkan.
Setelah mengeluarkan keputusan tersebut, BWF dan para mitranya akan terus memantau situasi terbaru di daerahnya masing-masing di tengah pandemi Covid-19.
(Tribunnews/Dwi Setiawan)