TRIBUNNEWS.COM - Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) menanggapi keputusan terbaru yang dikeluarkan oleh BWF perihal pembatalan 4 agenda turnamen tur dunia, Rabu (29/7/2020) kemarin.
BWF secara resmi memutuskan untuk membatalkan empat turnamen bergengsi yang masuk dalam rangkaian tur dunia 2020.
Empat turnamen yang dibatalkan tersebut antara lain Taiwan Terbuka, Korea Terbuka, China Terbuka, dan Japan Terbuka.
Baca: Reaksi Atas Keputusan Mundur Tontowi Ahmad: Publik Kaget, BWF Ikut Bereaksi
Pembatalan empat turnamen tersebut tentu membuat jadwal bulu tangkis tahun ini semakin tak karuan mengingat memang belum ada kepastian kapan pandemi ini berakhir.
Situasi tersebut tentu perlu disikapi secara jernih dan bijak oleh semua komponen yang terlibat dalam ranah tersebut.
Sekretaris BAM, Kenny Goh mengutarakan pembatalan empat turnamen tersebut sebenarnya tidak membuatnya merasa terkejut.
Hal itu dikarenakan memang situasi global yang masih belum menentu, alhasil berbagai agenda turnamen bulu tangkis pun bisa dibatalkan ditengah ketidakpastian.
"Kami agak berharap hal itu karena ketidakpastian membuat situasi berubah setiap harinya," ujar Kenny Goh dilansir The Star.
"Terlalu banyak yang dipertaruhkan, faktanya BWF harus membuat pengumuman lebih awal demi kesehatan dan keselamatan pemain dan offisial yang menjadi perhatian utama mereka,".
Lebih lanjut, Kenny Goh mengakui pihaknya juga tengah menjalin komunikasi intens dengan pihak BWF terkait penyelenggaraan Malaysia Open.
"Mereka telah menyakinkan bahwa BWF juga terus memantau situasi global dan meminta kami memberikan lebih banyak waktu," katanya.
Baca: BWF Berharap Dukungan Penuh Para Atlet Sikapi Jadwal Terbaru Bulu Tangkis Dunia 2020
"BWF juga memiliki rencana dengan negara tuan rumah lainnya seperti Indonesia dan Thailand, untuk merencanakan tiga minggu acara di kawasan Asia Tenggara pada akhir November dan awal Desember," ungkap Kenny Goh.
Sebelumnya, Thomas Lund selaku Sekrataris Jenderal BWF mengungkapkan keputusan berat yang harus dikeluarkan tersebut utamanya demi keselamatan dan keamanan semua pihak.
Walaupun ia sendiri merasa kecewa dengan keputusan tersebut, namun urusan kesehatan masyarakat sekali lagi menjadi aspek yang paling diprioritaskan.
"Keputusan untuk membatalkan turnamen ini dibuat demi kepentingan kesehatan para pemain, penonton, relawan, dan asosiasi anggota," ujar Thomas Lund dilansir laman resmi BWF.
Baca: Ibarat Keluar dari Zonanya, Indra Wijaya Akui Antusias dengan Amanah Barunya
"Kami sangat kecewa harus membatalkan turnamen lagi, tetapi kami merasa bahwa kesejahteraan semua orang yang terlibat adalah hal yang paling penting saat ini,".
"Saya mengakui upaya besar yang dilakukan oleh asosiasi anggota kami di daerah selama proses ini dilalui dengan kesabaran dan komitmen mereka kepada BWF," jelasnya.
Lebih lanjut, Thomas Lund menyadari keinginan para penggemar bulu tangkis dunia yang ingin melihat para atlet kebanggaannya bisa bertanding kembali di atas lapangan.
Hanya saja situasi yang belum memungkinkan digelarnya turnamen dengan melibatkan para atlet membuat apa yang diinginkan bersama belum terlaksana.
"Kami berbagi kekecewaan dengan banyak orang di seluruh dunia yang juga menantikan kembalinya bulu tangkis dan kami menghargai semua dukungan yang ada," jujur Thomas Lund.
Baca: Momen Bersejarah Piala Thomas 1998, Indra Wijaya: Dilepas dan Disambut dengan Presiden yang Berbeda
"BWF akan terus menyesuaikan diri dengan perubahan untuk memastikan setiap kegiatan mematahui aturan protokol kesehatan dari WHO," tukasnya melanjutkan.
Setelah mengeluarkan keputusan tersebut, BWF dan para mitranya akan terus memantau situasi terbaru di daerahnya masing-masing di tengah pandemi Covid-19.
Empat Turnamen Terbaru yang Dibatalkan:
1. Yonex Taipei Open 2020 (01-06 September)
2. Korea Terbuka (08-13 September)
3. Victor China Terbuka (15-20 September)
4. Daihatsu Yonex Japan Open (22-27 September)
(Tribunnews/Dwi Setiawan)