Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Amartha Hangtuah, Gading Ramadhan Joedo mengatakan bahwa para pemainnya kini sudah kembali mendapatkan gaji penuh.
Jelang turun di lanjutan kompetisi bola basket Indonesia (IBL) 2020 pada Oktober mendatang, para pemain Hangtuah telah kembali latihan bersama yang didahului dengan swab test pada Rabu lalu,
Gading mengakui sebelumnya para pemain serta ofisial Amartha Hangtuah kena imbas dampak pandemi Covid-19 – pemotongan gaji.
“Operasioanl tetap berjalan terus seperti gaji dan segala macam. Kami ada pengurangan (gaji) pada saat PSBB. Itu ada pengurangan sekitar 30-40 persen,” kata Gading saat ditemui di Lapangan Latihan Amartha Hangtuah, Jakarta, Sabtu (22/8/2020).
“Nah, untuk kali ini karena pemain sudah full latihan jadi semua kegiatan operasional kami, 100 persen biayanya,” sambungnya.
Gading juga mengaku senang karena hasil dari swab test tiga hari lalu seluruh skuad Amartha Hangtuah dinyatakan negatif Covid-19.
Ia pun merasa percaya diri untuk melakukan latihan resmi yang tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Dan kenapa kami lakukan untuk latihan maksimal karena kami sudah melakukan rapid test dan kami lanjutkan ke swab test. Alhamdulillah hasilnya negatif,”
“Kami semua kumpul dalam satu Mess. Ofisial dan pemain jadi tidak ketemu dengan orang luar. Jadi kami percaya diri untuk melakukan latihan,” jelas Gading.
IBL 2020 akan dilanjutkan pada 13-27 Oktober 2020 di Mahaka Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Kelanjutan IBL hanya diikuti delapan tim karena kompetisi langsung memasuki babak play off.
Penentuan delapan tim tersebut berdasarkan klasemen seri terakhir atau keenam yang berlangsung di Surabaya.
Selain pertandingan tertutup, kelanjutan IBL 2020 juga akan menerapkan aturan tanpa pemain asing.
Aturan itu diberlakukan karena mayoritas pemain asing tim peserta IBL 2020 berasal dari Amerika Serikat, salah satu negara paling terdampak virus corona. IBL dan setiap klub memilih tidak menggunakan pemain asing untuk menghindari penularan Covid-10 dan terlebih perjalanan lintas negara saat ini tidak mudah.