Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kurniahu Gideon, ayah dari atlet Bulutangkis ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon menyebut perpaduan bakat dan kerja keras menjadikan putranya bisa berprestasi sebagai atlet nasional.
Kurnia menjelaskan dirinya melihat bakat seorang Marcus kala berusia 14 tahun. Kala itu pula Marcus memutuskan untuk serius bermain bulutangkis, sehingga Kurniahu hanya mengarahkan jalan putranya.
Berperan sebagai ayah dan pelatih, Kurniahu pun membentuk putranya sebagai pemain bulutangkis.
"Satu minggu dia berlatih enam kali. Durasi berlatih dalam satu hari itu maksimum enam jam yang terbagi di pagi dan sore," ucap Kurniahu mengingat masa lalu putranya menapaki langkahnya sebagai pebulutangkis.
Setiap latihan banyak teknik, materi kekuatan kaki, fisik, yang diberikan oleh Kurniahu kepada anaknya.
Satu hal yang membuat Kurniahu yakin akan putranya berhasil di masa depan adalah kemauan putranya meminta jam latihan lebih agar bisa maksimal.
"Meski sudah enam jam sehari tetapi dia masih minta tambahan materi latihan. Seperti main net. Sampai sekarang pun masih sama. Dia selalu menambah jam berlatih. Kadang dia menelpon saya dan mengajak ditemani berlatih padahal saya baru bangun pagi," ucapnya.
Kurniahu pun mengingat kembali komitmen dan keputusan yang diambil oleh Marcus di usia 14 tahun dulu dan masih dipegang hingga saat ini.
"Dia memang mau sungguh-sungguh di bulutangkis, saat itu kan antara sekolah atau jadi atlet. Tapi dia tegas, dan mau mati-matian di bulutangkis. Dia ingin jadi atlet nasional. Saya bangga dan senang dengan keputusannya dulu. Dia ada bakat dan mau kerja keras. Itu luar biasa," tutup Kurniahu.