Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PP PBSI memutuskan tidak mengirim atletnya untuk ikut Denmark Open yang digelar 13 Oktober hingga 18 Oktober 2020 ini.
Persatuan bulutangkis seluruh Indonesia (PBSI) ini baru akan mengirim atlet untuk mengikuti kejuaraan di Thailand tahun 2021 mendatang.
Achmad Budiharto selaku Sekretaris Jenderal PP PBSI mengatakan ada perbedaan penanganan tentang covid-19 antara Denmark dengan Thailand, walaupun acuannya protokol dari BWF-federasi bulu tangkis dunia).
"Kalau yang di Denmark, mereka tidak menggunakan sistem buble, artinya peserta tidak disatukan dalam satu lingkungan tertentu bersama dengan orang-orang yang sama dalam periode waktu karantina 14 hari. Thailand itu berbeda, mulai kami datang bersama, persyaratan sudah dikeluarkan, dimana sebelum berangkat kami sudah swab negatif, dan setiba disana pun akan diswab ulang," ucap Budi kepada media (13/10/2020) di Hotel Santika, Jakarta Timur.
Lanjutnya, setelah di swab ulang, tim akan dikarantina langsung di Thailand, dan sistemnya buble, atlet, pelaksana pertandingan, ofisial, BWF, ada dalam satu lingkungan yang dikarantina bersama.
"Dan selama karantina itu sudah bisa berlangsung latihan sampai pertandingan. Karena apa? karena 14 hari. Mungkin hari ketujuh sudah mulai pertandingan, karena BWF sudah menetapkan dalam satu negara itu minimal dua pertandingan dalam satu negara," tambah Budi.
Selain itu, tawaran turnamen Seri Asia yang mencakup tiga turnamen pun ideal bagi atlet. Turnamen Asia I, Asia II, dimana yang lolos dari keduanya akan masuk masuk BWF World Tour Finals.
Tak hanya itu, selama turnamen berlangsung, protokol kesehatan akan terus dilakukan, dan dipantau baik lewat Swab test dan lainnya.
"Kami merencanakan ikut yang di Thailand, karena kami menganggap penanganan keselamatan sesuai dengan harapan kami. Kalau yang di Denmark mohon maaf, penanganannya masih banyak punya celah. Selain itu, perjalanan cukup panjang, ketakutan kita terpapar cukup tinggi, apalagi kita bersama dengan penumpang umum. Kalau di Thailand, kami berencana charter pesawat," tutup Budi.