TRIBUNNEWS.COM - Petarung UFC ini memang nyentrik, cenderung tengil.
Aksinya pada seri UFC 254 kemarin (25/10/2020), seolah membuktikan anggapan itu.
Petarung itu Tai Tuivasa.
Tampil di ajang UFC sejak tahun 2017, Tai Tuivasa sudah mengoleksi empat kemenangan dari tujuh kali naik ke oktagon.
Baca juga: Kalah dari Khabib Nurmagomedov, Justin Gaethje Langsung Tantang Conor McGregor
Pertarungannya melawan Stefan Struve kemarin akhirnya menutup hasil buruk Tai Tuivasa setelah menderita tiga kekalahan beruntun sejak tahun 2018.
Tuivasa secara menakjubkan menunjukkan pukulan berkekuatan tinggi yang membuat Struve tak berdaya.
Sebuah pukulan dahsyat yang membuat Tuivasa kegirangan dan melakukan selebrasi berujung hujatan dari para penggemar tarung.
Baca juga: Hormat Conor McGregor Buat Khabib Nurmagomedov
Sesaat setelah wasit menghentikan duelnya dengan Struve, Tuivasa segera naik ke atas kandang oktagon dan bertengger di atasnya.
Namun karena posisinya yang nangkring di atas Struve, kaki besar Tuivasa nampak menendang kepala lawannya tersebut.
Tampak muka Struve terlihat cukup kesal dengan polah yang ditunjukkan oleh Tuivasa.
Menariknya, seusai duel UFC 254, Tuivasa mengaku tidak sadar dengan apa yang terjadi saat melakukan selebrasi.
Sebagai permintaan maaf atas ketidaksengajaan yang ia klaim, Tuivasa mengaku bakal mentraktir Struve untuk minum-minum.
Baca juga: Lima Pertarungan Terbaik Khabib Nurmagomedov Sepanjang Kariernya
Baca Juga: Berpeluang Redupkan Conor McGregor, Ada yang Halangi Jalan Petarung UFC Ini
Bicara soal minum-minum, kenyentrikan Tuivasa makin terlihat dalam video yang ia unggah di media sosialnya.
Dalam video yang berdurasi kurang dari satu menit itu, tampak Tuivasa baru saja bangun di sebuah hotel tepat sehari setelah UFC 254.
Nampak Tuivasa yang masih terlihat dalam pengaruh minuman beralkohol menceritakan bahwa dia ngompol di kasur hotel yang ia tempati.
Selanjutnya ia memberikan dukungan kepada tim rugby kesayangannya, Penrith Panthers, yang akan berlaga di final NRL (Liga Rugbi Australia) melawan Melbourne Storm.
Sayang, Tuivasa sepertinya harus berkecil hati setelah tim dukungannya tersebut kalah.
Setidaknya rasa dongkolĀ Tuivasa masih bisa terobati dengan kemenangan yang ia petik di UFC 254.