News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lomba lari Borobudur Marathon Elite Race 2020 Bakal Karantina Peserta Selama Empat Hari

Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Lomba lari Borobudur Marathon Elite Race 2020 akan berlangsung pada 15 November 2020 di Taman Lumbini Kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Kegiatan lomba yang diadakan di tengah pandemi Covid-19 membuat panitia penyelenggara menerapkan protokol kesehatan ketat yang diadopsi baik dari WHO maupun World Athletic.

30 atlet atau pelari terpilih atas rekomendasi PB PASI sebelum menjalani lomba mereka bakal dipantau kesehatannya bahkan harus menjalani karantina selama empat hari.

“Yang pasti karena kita harus sangat menjaga kesehatan atlet-atlet, jadi sebelum mereka datang juga sudah ada monitoring kesehatan dari tim dokter,” kata Andreas Kansil, Race Director Borobudur Marathon 2020 dalam perbincangan di Instagram Borobudur Marathon, Kamis (29/10/2020).

“Nah ketika mereka datang ada beberapa prosedur yang harus mereka lalui, termasuk tes PCR atau swab test setelah itu menjalani karantina H-4 sebelum lomba dimulai,” sambungnya.

Andreas menjelaskan karantina yang dilakukan kepada 30 atlet tidak akan membuat mental mereka tertekan karena tidak bisa kemana-mana.

Karantina yang dilakukan nantinya tetap memperbolehkan para atlet untuk tetap menjaga kondisi tubuh dan panitia juga menyiapkan fasilitas-fasilitas lainnya untuk menunjang kondisi tubuh dan mental para atlet sebelum berlomba.

“Karantina yang dimaksud nanti itu bukannya harus diam di kamar saja ya. Jadi semua atlet yang menjalani karantina mereka tetap bisa menjalankan aktivitasnya seperti latihan lari, pemanasan atau lainnya. Hanya saja areanya kita batasi dan kita buat jadwal agar mereka tidak berbarengan melakukan latihan,”

“Di karantina nanti pokoknya spesial lah. Kita siapkan kebutuhan atlet baik dari segi menu makanannya hingga fisiotherapy. Jadi kondisi mental dan fisik mereka tidak akan terganggu,” jelasnya.

Tak hanya itu, penerapan protokol kesehatan juga terus diterapkan bahkan saat sebelum race hingga race usai.

Para pemain wajib mengenakan masker ketika di area perlombaan. Mereka baru boleh membuka masker ketika ada aba-aba start dimulai. Setelah sampai garis finis, para pelari kembali harus mengenakan masker.

“Ketika start pun mereka harus menerapkan physical distancing dan juga sebelum lomba dimulai mereka pakai tetap pakai masker, hanya saja sesaat atau sebelum aba-aba start dibunyikan mereka boleh copot masker,”

“Kemudian ketika finis kita juga sangat ketat, jadi sebelum mereka masuk ke tenda mereka harus menggunakan masker dan setelah semua proses penyerahan hadiah selesai mereka kembali ke karantina atau buble. Setelah 14 hari perlombaan mereka juga akan kembali dites lagi,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini