News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Olimpiade 2032

Indonesia Incar Tuan Rumah Olimpiade 2032, Ibu Kota Baru Diusulkan Jadi Lokasi Penyelenggaraan

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TINJAUAN IKN - Tamu dan undangan menunggu datangnya rombongan Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Menteri ATR serta Gubernur Kaltim di Pos Pantau lahan PT ITCI Hutani Manunggal (IHM) di Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Rabu (2/10/2019). Lahan Hutan Tanaman Industri PT IHM ini rencananya menjadi salah satu lokasi pengembangan Ibu Kota Negara yang baru

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan pembentukan komite
khusus untuk memenangkan Indonesia dalam bidding tuan rumah Olimpiade 2032.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam Rapat Terbatas (Ratas) mengenai persiapan
pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2032 secara virtual, Rabu (4/11).

Keinginan Presiden supaya Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade berkaca pada
sukses penyelenggaraan Asian Games dan Asian Paragames di 2018.

Baca juga: Ketua KOI Ungkap Standarisasi Kota yang Layak Untuk Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2032

Sukses tersebut dikatakan Presiden membuka rasa percaya diri bangsa juga membuka mata dunia
bahwa Indonesia mampu jadi tuan rumah yang baik dalam event internasional.

”Sebab itu pada 2018 kita secara resmi telah mencalonkan menjadi tuan rumah
Olimpiade 2032. Dan untuk jadi tuan rumah Olimpiade 2032 kita bersaing dengan
Australia, Qatar, Jerman, unifikasi Korea, dan India. Bahwa untuk jadi tuan rumah
Olimpiade ini bukan sesuatu gagah-gagahan, tapi salah satu cara untuk meningkatkan
citra dan martabat bangsa,” kata Jokowi.

Indonesia memang telah memasukkan penawaran sebagai tuan rumah olimpade ke The
International Olympic Committee (IOC) sejak 2018 lalu.

Baca juga: Jokowi: Pencalonan Indonesia Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2032 untuk Tingkatkan Citra & Martabat Bangsa

Rencananya ibu kota baru di Kalimantan Timur diusulkan menjadi lokasi penyelenggaraan Olimpiade 2032.

IOC sendiri akan mengumumkan nama mana yang terpilih menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 pada tahun 2025 nanti, atau 1 tahun setelah beroperasinya ibu kota baru Indonesia di Kalimantan Timur.

Presiden Jokowi berharap pencalonan Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032
dijadikan momentum untuk menata dan memperbaiki diri segala kekurangan.

Mulai infrastruktur keolahragaan, prestasi atlet, visibilitas global sebagai kota penyelenggara
dan sebagainya.

Baca juga: Indonesia Bidik Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2032, Ini Instruksi Presiden Joko Widodo

"Kedua, saya dengar NOC menetapkan norma baru tuan rumah yang
hemat biaya. Ini penting untuk dipelajari. Filosofi baru ini bertujuan bahwa Olimpiade
bukan menunjukkan kemewahan tapi sejauh mana inovasi dan kreativitas bisa
diimplementasikan dengan lebih sederhana."

"Ketiga, saya minta roadmap pencalonan disiapkan dengan baik berdasarkan tenggat
waktu dengan baik sesuai yang telah ditetapkan IOC. Penetapan tuan rumah akan
ditetapkan 2024, proses seleksi dimulai selambat-lambatnya pada 2023," jelas Presiden.
Sementara itu Menpora Zainudin Amali mengatakan, Presiden Jokowi menyampaikan
sejumlah hal yang harus dipersiapkan untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. "Tadi
Presiden memberi arahan kepada kami untuk pertama segera menyiapkan tim dalam
bentuk komite khusus untuk mempersiapkan biding tuan rumah Olimpiade 2032. Kedua,
menyiapkan anggaran dan ketiga mempersiapkan berbagai hal yang berkaitan dengan
proses bidding itu dalam bentuk proposal bersama dengan Komite Olimpiade Indonesia
dan kementerian lembaga terkait," kata Zainudin.

Baca juga: Indonesia Ikut Bidding Tuan Rumah Olimpiade, Presiden akan ke Swiss

Adapun Ketua National Olympic Committee (NOC) Indonesia, Raja Sapta Oktohari
menegaskan bahwa Presiden Jokowi menginginkan Indonesia harus bisa menang
bidding dan menjadi penyelenggara Olimpiade 2032.

Menyoal pembentukan komite
khusus bidding Olimpiade 2032, Okto mengatakan perintah Presiden bahwa hal-hal
terkait akan dibahas dalam rapat koordinasi lanjutan di antara stakeholder olahraga
Indonesia dan kementerian terkait.

"Komite khusus ini yang bertanggung jawab memenangkan proses bidding, jadi untuk
untuk diketahui tugas Komite ini adalah untuk memenangkan Indonesia sebagai tuan
rumah Olimpiade dan Paralimpiade 2032. Nanti kita akan kaji dan kita akan diskusi
dengan para stakeholder dari kementerian dan lembaga terkait," jelas Okto.

Baca juga: Raja Sapta Oktohari: Pemerintah Beri Lampu Hijau Pencalonan Tuan Rumah Olimpiade 2032

"Harapannya dalam waktu dekat bisa segera terbentuk agar kita bisa segera melakukan
langkah-langkah yang konkret untuk memenangkan Indonesia sebagai tuan rumah
Olimpiade maupun Paralimpiade 2032," imbuhnya.

Terkait legalitas Komite khusus bidding Olimpiade 2032, Okto memastikan akan
dilengkapi dengan perangkat hukum berupa Surat Keputusan (SK) Presiden. Sebab
komite khusus ini juga akan bertanggung jawab untuk mengurus pengajuan
permohonan dan anggaran yang segera disusun.

"Untuk persiapan bidding ini membutuhkan anggaran tahun jamak. Bahwa tiga tahun ke depan kita butuh dukungan pemerintah yang sifatnya konsultasi. Tadi kami juga mendapatkan dukungan langsung
dari Bapak Presiden dan juga Menteri Keuangan yang setelah ini tentunya kita akan
duduk bersama untuk membahas lebih lanjut," ujarnya.

Baca juga: Presiden Jokowi: Menjadi Tuan Rumah Olimpiade Bukan Untuk Gagah-gagahan

Meski Indonesia terdampak COVID-19 khususnya dari sisi ekonomi, namun Okto
optimis kondisi ekonomi Indonesia akan stabil dan membaik.

"Kita cukup confident dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia kita bisa jadi tuan rumah Olimpiade maupun Paralimpiade yang terbaik," ungkap Okto.

Untuk memantapkan langkah Indonesia memenangkan bidding Olimpiade 2032, dalam
waktu dekat NOC Indonesia akan berkunjung ke markas Komite Olimpiade Internasional
(IOC) di Laussane, Swiss.

Menurut Okto, jika memungkinkan Presiden Jokowi juga akan
datang langsung ke kantor IOC.

"Kami mohon kepada Bapak Presiden agar bisa berkunjung ke kantor IOC di Lausanne,
Swiss, dan Presiden setuju dan itu akan sangat membantu proses pencalonan kita
sebagai tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade 2032," kata Okto.

"Presiden ini kan membawa harkat dan martabat bangsa dalam setiap kunjungannya.
Jadi setelah finalisasi dan pasti kita menang bidding, baru Presiden akan berkunjung ke
IOC," ujarnya.

Bila Indonesia diberi kepercayaan sebagai tuan rumah Olimpiade 2032, maka akan
terukir sejarah baru dunia olahraga.

"Yaitu untuk pertama kalinya Olimpiade diadakan di
Asia Tenggara. Mudah-mudahan kita bisa mendapatkan semua kepercayaan yang
dimaksud dan kami memohon dukungan seluruh masyarakat Indonesia untuk berjuang
bersama kita dan membuktikan bahwa Indonesia juga mampu menjadi tuan rumah
Olimpiade dan Paralimpiade 2032," jelas Okto. (tribun network/fik/yud/dod)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini