Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COMRafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Daniel Harsoyo, Pelatih Panahan Provinsi Banten mengatakan tidak mudah menemukan atlet berbakat yang punya karakter pejuang di wilayahnya.
Meskipun panahan mulai di gemari dan atlet muda selalu bermunculan di Provinsi Banten, tetapi ada faktor lain yang membuat penjaringan tidak mudah.
"Filosofi atlet tentu terbentuk di klub masing-masing. Dan karakter mereka itu dibentuk di klub ya. Jadi tergantung fondasi klub masing-masing," ucap Daniel di Lapangan Panahan Kota Tangerang.
Lanjutnya, jika klubnya baik dalam membina dan mengembangkan atlet, maka atlet Provinsi akan dapat tersaring langsung, mengingat prestasi atlet di klub sudah tampak.
Menurut Daniel ada proses yang tidak mudah dihadapi oleh atlet untuk meraih prestasi.
"Memang panahan sedang menjamur. Ada yang belajar dari media untuk memanah, ada yang pelatihan dan lain sebagainya. Mereka pun masuk ke klub, tentu di klub akan dibina lagi. Kalau kami memang memilih atlet dari klub-klub yang ada," tambahnya.
Lanjutnya, menjadi atlet daerah harus melewati proses seleksi yang ketat dan tidak bisa mengandalkan relasi.
Panahan adalah olahraga terukur sehingga persaingan atau kompetisi saat seleksi terlihat dengan jelas lewat poin yang dikumpulkan oleh masing-masing atlet.
"Tidak bisa memilih pemain sesuai selera. Ini sangat terukur. Siapa yang bagus, itu yang mewakili Banten di PON," tutupnya.
Ada pun panahan Provinsi Banten membuat standar minimal satu medali emas di PON Papua 2021.