Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali turut memberikan perhatian di hari disabilitas internasional yang diperingati setiap tanggal 3 Desember.
Menpora menegaskan bahwa penderita disabilitas adalah manusia yang layak mendapatkan kesempatan yang sama dan tidak boleh ada diskriminasi.
“Kaum disabilitas sama dengan warga negara biasa lainnya. Mereka harus mendapatkan kesempatan yang sama dengan yang lainnya untuk aktif dalam berbagai sektor kehidupan sesuai dengan kemampuan mereka. Tidak boleh ada diskriminasi,” kata Menpora kepada Tribunnews melalui pesan singkat, Kamis (3/12/20202).
Baca juga: Jendi Pangabean Kecewa Berat Dengar ASEAN Para Games 2020 Filipina Dibatalkan
Di Indonesia sendiri, para penyandang disabilitas telah mendapatkan hak yang sama lebih khusus bagi para atlet disabilitas.
Pada ajang Asian Para Games lalu, Presiden Joko Widodo memberikan bonus yang sama seperti halnya atlet yang berlaga Asian Games.
Menpora juga menilai semangat dan kegigihan atlet disabilitas Indonesia patut dicontoh dan diapresiasi.
Dengan kekurangannya yang mereka punya, mereka tetap bisa bersaing dan mampu membawa nama harum Indonesia di beberapa ajang internasional.
“Di sektor olahraga banyak atlet paralympic kita yang sudah menunjukkan prestasi mereka di berbagai cabor dalam kompetisi regional, SEA Games, maupun tingkat Asia bahkan dunia,” kata Menpora.
“Mereka telah mengharumkan nama bangsa. Untuk atlet disabilitas sudah dinaungi di NPC. Saya mengapresiasi kegigihan dan semangat mereka dalam setiap event pertandingan. Itu sangat luar biasa,” pungkasnya.
Seperti diketahui, atlet disabilitas Indonesia pada ASEAN Para Games 2017 di Malaysia keluar sebagai juara umum dengan torehan 126 medali emas, 75 perak dan 50 perunggu.
Sementara di level Asia, Asian Para Games 2018, Indonesia berada di peringkat kelima. Pencapaian itu pun meningkat dari ajang Asian Para Games 2014 Korea Selatan, di mana Indonesia hanya finis pada peringkat kesembilan.