News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kemenpora Ingin Bangun Laboratorium Anti Doping di Solo

Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Zainudin Amali saat meninjau Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta, Jawa Tengah.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora RI) Zainudin Amali melakukan bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membangun Laboratorium Anti Doping pertama di Indonesia yang akan dibangun di lingkungan Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta, Jawa Tengah.

Rencana pembangunan laboratorium ini didasarkan pada, setiap kali akan mengikuti kegiatan keolahragaan, Indonesia selalu mengirimkan sampel anti doping ke laboratorium di luar negeri, padahal Indonesia adalah negara besar yang seharusnya memiliki sendiri laboratorium anti doping ini.

"Kami berencana akan membuat laboratorium dan rupanya berita ini dibaca oleh Pak Menkes. Beliau menunjuk Kota Solo (RS Ortopedi) agar dapat dijadikan laboratorium anti doping di Indonesia," cerita Menpora dalam keterangan resminya.

Penunjukkan ini bukan tanpa alasan, pasalnya Kota Solo memiliki sejarah yakni PON Pertama yang diselenggarakan juga di Kota Solo.

Nantinya, pembangunan laboratorium di lingkungan RS Ortopedi yang telah disiapkan lahan seluas 700 m2 oleh Kemenkes. Di RS Ortopedi ini juga dapat untuk recovery atlet pasca cedera.

“Sesingkat itu, Pak Menkes baca berita dan kita ada rencana membuat laboratorium dan beliau langsung menunjuk lahan di RS Ortopedi ini, ada juga untuk recovery atlet pasca cedera jadi nanti juga bisa berkolaborasi dan sinergi," tambah Menpora.

Menpora pun mengucapkan terima kapai dan memberikan apresiasi kepada Menkes dan Direktur Utama RS Ortopedi yang memiliki semangat untuk memberikan tempat untuk kepentingan olahraga.

Menpora berharap, rencana ini akan segera terealisasi di tahun 2021 dan sertifikasinya akan segera dimintakan ke WADA (World Anti Doping Agency).

“Ini sejarah baru, kita akan punya laboratorium anti doping baru di Indonesia, akan kita gunakan sendiri dan negara lain juga dipersilakan untuk mengirimkan sampel dan tetap dibawah pengawasan dari WADA tentang kompetensi dan sebagainya,”

“Sehingga hasil dari uji doping ini bisa diakui dunia internasional. Ini adalah satu bentuk sinergi pemerintah tingkat pusat, mohon dukungan dan doanya semoga segera terwujud,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini