TRIBUNNEWS.COM - Legenda tinju dunia, Manny Pacquiao tak tinggal diam terkait kasus kematian temannya, Christine Angelica Dacera yang belum menemui titik terang.
Pacman, julukan Pacquiao, siap memberikan imbalan uang bagi pihak yang berhasil mengungkap orang yang bertanggung jawab atas kematian Christine Angelica Dacera.
Pria yang kini berprofesi sebagai Senator ini bakal memberikan hadiah uang senilai Rp 141 juta rupiah untuk siapa saja yang berhasil mengungkap pelaku pembunuhan.
Baca juga: Kasus Kematian Tragis Pramugari Cantik, Manny Pacquiao Serukan Hukuman Mati Bagi Pelaku
Mengutip laman The Sun, Pacquiao menyampaikan niatannya itu dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio.
"Saya akan memberikan P500,000 (senilai Rp 141 juta) kepada siapa saja yang menangkap tersangka," ungkap Pacquiao.
Sejauh ini, beberapa pria masih diperiksa untuk kasus pembunuhan ini.
Namun, status para pria itu masih sebagai terperiksa.
Diketahui, Manny Pacquiao baru-baru ini harus kehilangan temannya yang bernama Christine Angelica Dacera.
Christine Angelica Dacera sendiri merupakan seorang pramugari dari sebuah maskapai penerbangan asal Filipina.
Sang pramugari ditemukan tewas di dalam bak berendam kamar hotel tempat ia menghabiskan waktu tahun baru.
Christine Angelica Dacera merayakan tahun baru bersama dengan beberapa teman di sebuah hotel bintang empat yang bernama City Garden Hotel.
Sebelum dinyatakan tewas, perempuan 23 tahun itu sempat mendapat pertolongan oleh seorang temannya yang berada di hotel itu.
Dacera pun sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Dokter pun menyatakan sang pramugari sudah meninggal dunia sewaktu dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Pacquiao sendiri mengenal akrab Dacera yang masih berusia 23 tahun ini.
Bahkan, ia mengenal sang pramugari terlebih dahulu, sebelum mengetahui keluarga Dacera.
Polisi setempat mengajukan tuntutan atas meninggalnya sang pramugari cantik lewat kasus pembunuhan dan pemerkosaan.
Pacquiao pun ikut buka suara dan membantu atas meninggal rekannya itu demi bisa menegakkan keadilan.
Tak ingin kasus yang sama terulang, Manny Pacquiao yang telah lama mendorong kebangkitan hukuman mati mencoba lagi mengangkat hal tersebut kali ini.
"Hal yang paling tidak saya sukai dari semuanya adalah pemerkosaan yang berujung pembunuhan, jadi saya mendorong hukuman mati," kata Pacman, dikutip dari laman New York Post.
Meskipun demikian, keinginan Pacquiao untuk menghidupkan kembali adanya hukuman mati tak berjalan mulus.
Pihak Komisi Hak Asasi Manusia (CHR) setempat, menilai bahwa hukuman mati tidak akan menyelesaikan akar penyebab kekerasan seksual yang berujung pembunuhan di Filipina.
CHR menilai, hukuman mati tidak akan menyelesaikan akar penyebab kekerasan seksual yang berujung pembunuhan di Filipina.
Juru bicara CHR, Jacqueline Ann de Guia menyatakan memberikan pernyataan untuk menanggapi seruan Manny Pacquiao.
"Komisi menyangkal seruan untuk memberlakukan kembali hukuman mati jika terbukti bahwa kematian Christine akibat kekerasan seksual," dikutip dari ASBS CBN
"Sementara pelaku pemerkosaan dan bentuk kekerasan seksual lainnya harus dimintai pertanggungjawaban, hukuman mati tidak akan benar-benar mengatasi masalah tersebut," juru bicara CHR Jacqueline Ann de Guia mengatakan dalam sebuah pernyataan.
"Kurangnya akses terhadap keadilan bagi para korban kekerasan seksual dan keluarga mereka serta kebencian terhadap perempuan dan impunitas dalam masyarakat kami yang berkepanjangan adalah akar penyebab pelanggaran ini," tambah De Guia.
Pihak CHR sendiri juga melakukan peneguran terhadap kepolisian setempat yang mengancam responden atas pengaduan pemerkosaan dan pembunuhan yang diajukan oleh pihak korban.
CHR juga telah mengirim tim beranggotakan 4 orang ke kantor polisi kota Makati untuk melakukan penyelidikan paralel atas kasus Dacera, Rabu (6/1/2021).
Sejauh ini jaksa penuntut menyebutkan hasil autopsi yang mengatakan Dacera meninggal karena "aneurisma aorta pecah".
(Tribunnews.com/Guruh/Giri)