News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BWF World Tour Finals

Dua Faktor Utama Penyebab Kekalahan Ahsan/Hendra di Final BWF World Tour Finals 2020

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut adalah link live streaming YouTube Malaysia Master 2020, ada Ahsan/Hendra dan Fajar/Rian.

TRIBUNNEWS.COM - Dua faktor utama menjadi penyebab utama kekalahan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan atas Lee Yang/Wang Chi-Lin (Taiwan) di final BWF World Tour Finals 2020, Minggu (31/1/2021).

Diungkapkan oleh pelatih ganda putra Timnas Indonesia, Herry Iman Pierngadi, kecepatan dan tenaga menjadi faktor utama yang menyababkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan gagal menjuarai BWF World Tour Finals 2020 kali ini.

Perjuangan pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan untuk bisa mempertahankan gelar juara BWF World Tour Finals akhirnya pupus setelah kalah di partai puncak.

Baca juga: Komentar Pelatih seusai The Daddies Gagal Juara BWF World Tour Finals: Ahsan/Hendra Kalah Tenaga

Baca juga: Tanggapan Berkelas Ahsan/Hendra Usai Dikalahkan Lee/Wang di Final BWF World Tour Finals

Ganda putra asal Indonesia yang berjuluk The Daddis itu kalah dua set langsung dari Lee/Wang lewat kedudukan 17-21 dan 21-23.

Pasca pertandingan, Herry Iman menyoroti apa yang menjadi penyebab utama Ahsan/Hendra bisa menelan kekalahan atas wakil dari Taiwan itu.

Herry pun menilai, strategi permainan pun sulit untuk diterapkan. Sejak awal kualitas lawan memang lebih unggul.

"Kalau strategi sih sebenarnya tidak terlalu berpengaruh. Memang gim pertama itu kita tertekan terus, tidak bisa keluar. Memang kualitas drive-nya pemain Chinese Taipei ini sangat keras, sangat cepat," terang Herry, dikutip dari laman Badminton Indonesia.

Ia pun mengungkapkan bahwa Ahsan/Hendra sebenarnya bisa saja mengubah maupun mengantisipasi permainan cepat yang ditunjukkan Lee/Wang.

Namun kembali lagi, agresifitas serngan yang dilancarkan ganda putra asal Taiwan itu menyulitkan The Daddies untuk membuat startegi mengantisipasi permainan lawan.

"Jadi kita mau antisipasi atau mengubah cara main juga tidak bisa, karena mereka menyerang dan menekan terus menerus."

Dengan usia Ahsan/Hendra yang tak lagi muda, faktor tenaga menjadi alasan utama mengapa The Daddies sulit mengantisipasi permainan Lee/Wang.

"Kita mau tahan atau rem juga mereka langsung menutup lagi. Ya itu tadi, tenaga tangannya kita kalah," jelas Herry.

Selain faktor tenaga, Herry juga menyebut kecepatan Lee/Wang jauh di atas pasangan ganda putra andalan Indonesia.

Baca juga: Ahsan/Hendra Gagal Pertahankan Gelar, Kesempatan Lampaui Rekor Legenda Denmark Tertunda

Baca juga: Tanggapan Berkelas Ahsan/Hendra Usai Dikalahkan Lee/Wang di Final BWF World Tour Finals

Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi saat ditemui seusai memimpin latihan di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Selasa (13/8/2019). (Tribunnews/Abdul Majid)

"Bolanya kalah cepat karena keras. Kalau kemarin lawan Korea Selatan kan hampir sama sebenarnya mainnya, meski tenaganya (Korea Selatan) kemarin agak turun sedikit."

"Kalau ini kan (Chinese Taipei) tenaganya masih konsisten. Tidak bisa diakalin sama sekali. Jadi memang yang utamanya adalah kalah di kecepatan dan tenaganya," tambah Herry.

Kontingen bulu tangkis Indonesia dipastikan hampa gelar dalam ajang BWF World Tour Finals 2020 usai kekalahan yang diterima The Daddies di laga puncak hari ini.

(Tribunnews.com/Giri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini