TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) terus menjaga perkembangan dan peningkatan prestasi atlet biliar di Tanah Air.
Hal ini dilakukan di tengah banyaknya kegiatan cabang olahraga masih terdampak pandemi Covid-19. Salah satu agenda terbaru POBSI adalah Turnamen Biliar Hot Nine, yang bekerjasama dengan stasiun televisi nasional iNews.
Program yang akan ditayangkan setiap akhir pekan ini menampilkan para atlet biliar nasional wanita, termasuk public figure terkenal yang akan beradu kehebatan di setiap episode. Permainan yang dipertandingkan adalah biliar bola 9 (nine ball).
Baca juga: Ini Bukti Keseriusan Pengurus POBSI Kabupaten Bogor untuk Menjemput Prestasi
"Dulu olahraga biliar pernah naik daun, kemudian mulai agak redup. Jadi, saya selaku Ketua Umum POBSI, punya kewajiban moral bagaimana mengangkat biliar lagi di Tanah Air," ujar Ketua Umum Pengurus Besar POBSI, Hary Tanoesoedibjo di Jakarta, baru-baru ini.
Hot Nine diikuti 16 atlet biliar putri yang sudah mengantongi berbagai prestasi nasional maupun internasional, antara lain Fathrah Masum, Nony Krystianti Andilah dan Angeline Magdalena Ticoalu.
Berlangsung hingga Maret 2021, Hot Nine akan ditayangkan setiap Sabtu - Minggu, pukul 20.00 WIB mulai 6 Februari 2021 mendatang.
"Ditayangkan di TV, jadi bisa ditonton siapa saja. Saya angkat juga di social media, di streaming. Kita ada OTT streaming service, jadi masyarakat bisa nonton di televisi atau melalui internet," kata Hary.
Diharapkan penyelenggaraan dan penayangannya sukses mengembalikan perhatian masyarakat, Hot Nine juga direncakan diselenggarakan untuk pebiliar putra. "Saya inisiasi pertandingan biliar yang diawali dengan putri dulu. Nanti kita akan evaluasi, apakah nanti akan untuk putra," ungkapnya.
Hary berharap Hot Nine Billiard Tournament bisa membangun awareness masyarakat terhadap biliar, sehingga ke depan olahraga ini diharapkan bisa menjadi industri yang menjanjikan.
"Mudah-mudahan ini bisa mengangkat biliar menjadi dikenal lagi, disukai. Bukan hanya itu, suatu saat harapannya bisa jadi industri. Kalau bisa jadi industri, akan banyak atlet yang berkarier, menjadikannya profesi. Kalau sudah seperti begitu, akan jadi sehat," tutur Hary.