Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Operator kompetisi bola basket, IBL telah menyiapkan hukuman bagi siapa saja termasuk pebasket yang keluar dari area pertandingan atau kawasan bubble tanpa izin.
Ada tiga tahap hukuman yang bakal diterima bagi mereka yang tak disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Hal itu sengaja disiapkan agar seluruh pelaku kompetisi bola basket yang sudah berada di area bubble bisa disiplin.
Pasalnya untuk masuk ke area bubble mereka harus menjalani tiga kali pengecekan tes Covid-19.
“Ya, untuk sanksi, kami sudah menyiapkan sanksi dari prokes yang kami buat. Mulai dari sanksi ringan, berat sampai sangat berat,” kata Junas.
“Contoh sangat berat ketika dia keluar dari tempat karantina tanpa pemberitahuan dan dalam kondisi yang tidak bisa diterima. Karena kalau keluar tak bisa masuk atau mengulang proses awal,” sambung Junas.
“Kemudian ada juga kategori berat apabila sudah ada peringatan dan pelanggaran protokol ada sanksi material dan immaterial. Kami sudah ada daftarnya dalam manual book IBL. Di situ ada jadwal, peta, aturan tiap fasilitas sampai daftar sanksi kita,” jelasnya.
Usai resmi mengantongi izin dari pihak Kepolisian, kompetisi bola basket IBL 2021 mulai bergulir pada 10 Maret mendatang dengan awalan babak pada 10 Maret - 10 April.
Babak penyisihan yang diikuti 12 klub diadakan di area Robinson Cisarua Resort, Bogor.
Kemudian IBL 2021 akan rehat sejenak di bulan puasa. Lanjut fase kedua pada 23 Mei – 6 Juni 2021 yang akan diselenggarakan di Mahaka Square, Kelapa Gading, Jakarta.
Sementara itu, soal turunnya izin resmi dari pihak Kepolisian ditanggapi dengan gembira oleh Ketua Umum PP Perbasi, Danny Kosasih.
“Ketika izin keluar, itu buat kami bahagia, karena jika kompetisi tidak berjalan akan banyak pengaruh ekonomi khususnya para atlet, pelatih, dan ofisial di bola basket,” kata Danny Kosasih.
“Kemudian ini jadi awalan yang bagus buat Indonesia jadi tuan rumah Fiba Asia dan Fiba World Cup 2021,” pungkasnya.