News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

All England 2021

Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021, Greysia Polii dan Kevin Sanjaya: BWF Tanggung Jawab!

Penulis: Abdul Majid
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan ganda putri Greysia Polii dan Apriyani Rahayu saat melawan wakil Denmark Maiken Fruergaard dan Sara Thygese pada Final indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (19/1/2020). Greysia Polii dan Apriyani Keluar sebagai Juara Indonesia Masters 2020 usai mengalahkan pasangan Maiken Fruergaard dan Sara Thygesen tiga set dengan skor 18-21, 21-11, dan 23-21. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Para pemain bulutangkis Indonesia mengungkapkan rasa kecewa yang dalam usai tim Indonesia dipaksa mundur dari turnamen All England 2021.

Mengapa kontingen Indonesia dipaksa mundur dari All England 2021?

Kontingen Indonesia satu pesawat dengan seorang yang kemudian dinyatakan positif Covid-19.

Pesawat itu terbang dari Istambul (Turki) ke Birmingham, Inggris.

Karena itu, Pemerintah Inggris mewajibkan kontingen All England Indonesia melakukan isolasi 10 hari.

Konsekwensinya, Indonesia dipaksa mundur dari seluruh kompetisi. 

Marcus Fernaldi Gideon, pemain bulu tangkis Indonesia, menilai keputusan ini tidak adil.

Baca juga: Penjelasan BWF Soal Ditariknya Tim Indonesia dari All England: Aturan Pemerintah Inggris

Baca juga: Marcus Fernaldi kecewa Tim Indonesia Dipaksa Mundur Dari All England. Pertanyakan Keadilan

Selain Marcus, rekan bermainnya, Kevin Sanjaya Sukamuljo juga memberikan pernyataan yang sama.

Tak seperinci Marcus, Kevin hanya meminta BWF bertanggung jawab penuh atas kejadian ini.

“@bwf.official must be responsible,” tulis Kevin dalam akun instagramnya dengan unggahan foto logo BWF.

Sementara itu, pebulutangkis ganda putri Indonesia, Greysia Polii terlihat pasrah dengan keputusan ini.

Baca juga: BREAKING NEWS: Tim Indonesia Dipaksa Mundur Dari All England 2021, Begini Kronologinya

Baca juga: Ungkapan Perasaan Minions Usai Lakoni Comeback Perdana di All England 2021

Akan tetapi, sama halnya dengan Marcus dan Kevin, ia meminta kepada BWF untuk bertanggung jawab atas permasalahan ini.

“Jadi memang situasi itu rada rancu. Kita itu dapat warningnya dari government UK, sedangkan mereka yang positif kemarin itu under rules BWF.

BWF mungkin tidak bisa bantu banyak karena tim Indonesia itu diwarning langsung dari negara ini (Inggris) kita juga tidak bisa apa-apa.

Namanya juga aturan negara, tidak ada pilihan selain mematuhi aturan negara ini,” tulis Greysia dalam akun Instagram pribadinya.

“Tapi yang jadi kunci itu adalah @bwf.official harus tanggung jawab. Cari letak permasalahan dimana, kasih perlindungan untuk atletnya, cari solusi, kasih penjelasan. BWF harus adil dan jelas!!,” pungkasnya.

Penjelasan BWF 

Federasi Bulutangkis Dunia atau BWF memberikan pernyataan dalam akun Instagram resminya soal permasalahan ditariknya tim Indonesia dari All England 2021.

BWF menyatakan bahwa tim Indonesia tak bisa melanjutkan turnamen All England karena telah mendapatkan pesan dari National Health Service (NHS) Pemerintah Inggris untuk melakukan isolasi selama 10 hari.

Hal itu dikarenakan saat penerbangan ke Inggris pada Sabtu (13/3/2021), ada orang yang dinyatakan positif covid-19 dalam pesawat yang sama dengan tim Indonesia.

“Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) dan Bulutangkis Inggris dapat mengonfirmasi bahwa sejumlah pemain dan anggota tim dari tim Indonesia telah dihubungi oleh layanan Tes dan Penelusuran National Health Service (NHS) Pemerintah Inggris dan diharuskan untuk mengisolasi diri dengan segera,” tulis BWF, Kamis (18/3/2021) waktu Indonesia.

“Sesuai dengan persyaratan Pemerintah Inggris, seluruh tim akan mengisolasi diri selama 10 hari sejak tanggal penerbangan masuk setelah seseorang yang melakukan perjalanan dalam pesawat dinyatakan positif Covid-19,” terangnya.

Dengan begitu, BWF menyatakan seluruh pemain Indonesia tak bisa mengikuti All England, begitu juga dengan tiga wakil Indonesia yang sudah menjalani pertandingan dan meraih kemenangan pada babak pertama tak bisa melanjutkan.

Sementara itu, para pemain lain dari negara lain tetap melanjutkan pertandingan di All England.

“Semua pemain Indonesia tidak akan dapat bertanding di putaran turnamen saat ini atau selanjutnya dan oleh karena itu telah ditarik dari YONEX All England Open 2021,” jelas BWF.

“Sementara kami menyesali konsekuensi yang tidak menguntungkan ini, BWF dan Badminton England akan terus mengikuti semua protokol yang disyaratkan oleh Pemerintah Inggris dan otoritas kesehatan setempat untuk memastikan keselamatan semua peserta,”

“Semua hasil hingga saat ini akan tetap berlaku dan undian akan tetap tidak berubah. Semua lawan yang dijadwalkan di babak berikutnya akan diberikan walkover,” pungkasnya.

Ricky Subagja (kedua kiri) serta Atlet bulu tangkis Kevin Sanjaya (kiri) bersiap melakukan pertandingan eksebisi disela penghargaan Candra Wijaya Internasional Badminton Centre di Tangerang, Banten, Selasa (19/12/2017). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Ricky Subagja Jelaskan Kronologi Ditariknya tim Indonesia dari All England 2021

Manajer Tim Indonesia, Ricky Soebagdja menceritakan kronologi sampai akhirnya Hendra Setiawan dkk. harus dipaksa mundur  dari All England 2021.

“Seluruh Tim Indonesia terpaksa harus mundur dari turnamen Yonex All England 2021 dan tidak dapat melanjutkan pertandingan,” kata Ricky Soebagdja dalam keterangan resminya, Kamis (18/3/2021).

“Hal ini dikarenakan, saat penerbangan dari Istanbul ke Birmingham pada Sabtu (13/3) lalu, terdapat salah satu penumpang yang terkena Covid-19. Namun, kami pun tidak diberi tahu siapa, berapa orang, dan dari mana asal orang yang positif tersebut,” sambungnya.

Menurut Ricky peraturan tersebut merupakan peraturan dari pemerintah Inggris.

Dengan begitu kini seluruh pemainnya harus menjalani karantina di Inggris selama 10 hari.

Lebih lanjut, untuk persoalan ini Ricky juga menyebut Baik dari BWF maupun Panitia All England sendiri pun tidak bisa berbuat apa-apa karena hal ini sudah menjadi regulasi pemerintah Inggris.

“Sesuai dengan regulasi pemerintah Inggris, jika berada pada satu pesawat yang sama dengan orang yang positif Covid-19, maka diharuskan menjalani isolasi selama 10 hari,” terang Ricky,

“Sehingga, tim Indonesia terpaksa mundur dan melakukan isolasi sampai tanggal 23 Maret 2021 di Crowne Plaza Birmingham City Centre, terhitung 10 hari sejak kedatangan tim ke Birmingham pada Sabtu (13/3) lalu,” lanjutnya.

Terakhir Ricky menegaskan bahwa tim Indonesia dalam keadaan sehat dan yang ia sangat menyesali kejadian ini.

“Namun dapat dipastikan, keadaan seluruh tim Indonesia yang berada di Birmingham saat ini dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. Hal ini merupakan kejadian luar biasa menyakitkan dan mengecewakan bagi kami semua,” pungkasnya.

Simak update berita seputar All England 2021

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini