News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

All England 2021

Protes Keras Marcus Gideon, Singgung 7 Kasus Positif Covid Berubah Jadi Negatif di All England 2021

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo saat bertanding pada babak perempat final Indonesia Open 2019, di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (19/7/2019). Marcus Gideon/Kevin Sanjaya melaju ke semifinal setelah mengalahkan pasangan asal China, Ou Xuan Yi/Zhang Nan dengan skor 21-12 dan 21-16. Tribunnews/Herudin

TRIBUNNEWS.COM - Protes keras dituliskan pemain ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon atas keputusan BWF memaksa tim Indonesia diharuskan mundur dari All England 2021.

Seluruh pebulu tangkis Indonesia dipastikan tidak dapat melanjutkan kiprah di All England 2021.

Baca juga: Kronologi Tim Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021, Keraguan BWF soal Hasil Tes COVID-19

Tim Indonesia harus mundur dari All England lantaran ada satu penumpang terkonfirmasi positif Covid-19 dalam pesawat yang mereka tumpangi dari Instanbul ke Birmingham pada Sabtu (13/3/2021).

Melansir pernyataan PBSI, sesuai dengan regulasi pemerintah Inggris, jika berada pada satu pesawat yang sama dengan orang yang positif Covid-19, penumpang lain diharuskan menjalani isolasi selama 10 hari.

Baca juga: Indonesia Dipaksa Mundur dari All England: Kemenpora Langsung Hubungi KBRI di London, Ini Hasilnya

Tim Indonesia pun terpaksa mundur dan menjalani isolasi sampai tanggal 23 Maret 2021 di Crowne Plaza Birmingham City Centre.

Kenyataan itu pun membuat para pebulu tangkis Indonesia kecewa, tak terkecuali Marcus Fernaldi Gideon yang telah memastikan lolos ke babak 16 besar bersama pasangannya, Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Marcus Gideon menjadi orang pertama yang mengabarkan bahwa tim Indonesia resmi mundur dari All England 2021.

Baca juga: Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021, Shame on You-All England Jadi Trending Topic

"Malam ini, kami terkejut mendengar kabar bahwa kami (pemain Indonesia dan ofisial) harus mundur dari All England karena ada penumpang yang terkonfirmasi positif Covid-19 yang berada dalam penerbangan sama dengan kami," tulis Marcus Gideon dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Kamis (18/3/2021) pagi WIB.

Kabar mundurnya tim Indonesia dari All England 2021 tentu mengejutkan banyak pihak.

Sebab, sejumlah pemain Indonesia sudah sempat bertanding pada babak 32 besar All England 2021, Rabu (17/3/2021) malam kemarin.

Beberapa pebulu tangkis Indonesia bahkan telah mengamankan tiket ke babak 16 besar.

Baca juga: Hasil All England 2021, Kalahkan Clare/Van Leeuwen, Marcus/Kevin Melaju ke Babak Kedua

Mereka adalah Jonatan Christie, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

Seharusnya, masih ada tiga wakil yang akan bertanding pada babak 32 besar All England.

Ketiga wakil Indonesia itu yakni Anthony Sinisuka Ginting, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

Namun, Anthony Ginting, Praveen/Melati, dan Fajar/Rian batal tampil karena tim Indonesia dinyatakan harus mundur dari All England 2021, sesaat sebelum pertandingan dimulai.

Marcus Gideon pun melancarkan kritik kepada BWF yang dinilai tidak dapat menangani persoalan tersebut dengan baik.

Sebab, para pemain Indonesia telah dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan hasil tes sebelum terbang dari Tanah Air dan sesudah sampai di Inggris.

Baca juga: Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021, Marcus Gideon Tak Percaya Tes Covid-19 dari Panitia

"Perlu diperhatikan bahwa BWF telah gagal mengatur masalah ini," tulis Marcus.

"Sebelum penerbangan, semua tim Indonesia telah dinyatakan negatif dan kami juga dites ulang pada saat kami tiba di hotel."

Marcus kecewa karena BWF tidak memberlakukan kebijakan yang sama dengan saat ditemukan tujuh pemain positif Covid-19 pada hari sebelumnya.

Jadwal All England pada hari pertama, Rabu kemarin, diundur karena terdapat tujuh pemain yang dikonfirmasi positif Covid-19.

Seluruh peserta All England 2021 kemudian menjalani tes swab pcr ulang dan dinyatakan negatif Covid-19. Dengan demikian, pertandingan babak 32 besar All England bisa dimulai.

"Beberapa dari Anda mungkin memperhatikan bahwa permainan hari ini ditunda sebelum tujuh kasus positif yang mereka temukan di anggota tim lain (negara lain)," kata Marcus Gideon.

"Setelah mereka dites ulang, hasilnya SEMUA DINYATAKAN NEGATIF." "Jadi mengapa kami tidak juga memiliki keadilan yang sama di sini?"

"Dan jika ada aturan ketat untuk memasuki wilayah Inggris karena Covid-19, BWF seharusnya sudah mendaftarkan sistem yang menjamin keamanan kami."

"Pemain harus menjalani karantina sebelum turnamen."

"Agar adil, orang yang telah dinyatakan positif harus menjalani tes lain karena benar-benar kami tidak percaya lagi pada tes Covid-19 yang mereka jalankan, karena seperti yang Anda semua dapat lihat, tujuh kasus positif dapat berubah menjadi tujuh kasus negatif hanya dalam satu hari."

Dengan dipaksa mundurnya pemain-pemain Indonesia, tim Merah Putih dipastikan tanpa gelar di turnamen All England 2021.

BERITA TERKAIT ALL ENGLAND 2021

Otoritas Kesehatan Inggris Tak DIskriminatif

Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewa Broto mengatakan bahwa Kemenpora langsung mengambil sikap usai mengetahui kabar tim Indonesia dipaksa mundur dari All England 2021.

Sesmenpora langsung menghubungi Wakil Kepala Perwakilan KBRI, Khasan Ashari di London atas sepengetahuan Desra Percaya, Dubes RI London terkait kejadian yang menimpa atlet  Indonesia di All England.

Baca juga: Kronologi Tim Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021, Keraguan BWF soal Hasil Tes COVID-19

Dari hasil komunikasi tersebut, Sesmenpora mengatakan salah satunya bahwa hasil dari National Health Service (NHS) Pemerintah Inggris tidak diskriminatif.

Kemudian KBRI juga telah berkomunikasi dengan Panitia/BWF yang menyatakan pihaknya harus tunduk dengan ketentuan NHS dan meminta timnas memenuhi kewajiban karantina tersebut.

Baca juga: Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021, Marcus Gideon Tak Percaya Tes Covid-19 dari Panitia

Seperti diketahui, Federasi bulutangkis dunia (BWF) memberikan pernyataan dalam akun Instagram resminya soal permasalahan ditariknya tim Indonesia dari All England 2021.

BWF menyatakan bahwa tim Indonesia tak bisa melanjutkan turnamen All England karena telah mendapatkan pesan dari National Health Service (NHS) Pemerintah Inggris untuk melakukan isolasi selama 10 hari.

Hal itu dikarenakan saat penerbangan ke Inggris pada Sabtu (13/3/2021), ada orang yang dinyatakan positif covid-19 dalam pesawat yang sama dengan tim Indonesia.

Baca juga: Misterius, Sosok Penumpang yang Bikin Seluruh Wakil Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021

Berikut poin-poin yang diberikan Sesmenpora usai komunikasi dengan Wakil Kepala Perwakilan KBRI, Khasan Ashari di London

1. Timnas Badminton RI terpaksa mundur dari kejuaraan All England 2021 meskipun lima pemain Timnas didampingi pelatih telah melakukan pertandingan dan menang. Ini karena  20 dari 24 anggota timnas mendapat notifikasi via email dari National Health Service (NHS) untuk wajib karantina Covid-19 selama 10 hari hingga 23 Maret 2021.

2. Kewajiban karantina ini karena dalam trace and track terdeteksi berkontak dengan orang yang kemudian dinyatakan positif Covid-19.

3. Keputusan bersifat final, tidak dapat digugat, dan pemberlakuan sanksi bagi pelanggar.

4. NHS tidak diskriminatif dalam menerapkan aturan ini.

BERITA TERKAIT ALL ENGLAND 2021

5. Meskipun sebelum berangkat sudah divaksin dua kali di Jakarta dan saat datang juga negatif saat di Swab, tetapi karena hasil tracing mengindikasikan pernah satu pesawat dengan orang yang diduga terpapar Covid, maka sesuai aturan, terpaksa harus terkena karantina tambahan.

6. Kemenpora menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian dan respon cepat KBRI London yang luar biasa bantuannya sejak kedatangan Timnas dan saat info dari NHS itu muncul meski hanya berkomunikasi dengan timnas melalui Zoom Meeting untuk memberikan dukungan moral, meminta untuk memenuhi kewajiban karantina demi kesehatan dan akan terus membantu timnas hingga selesai karantina.

7. KBRI juga telah berkomunikasi dengan Panitia/BWF yang menyatakan pihaknya harus tunduk dengan ketentuan NHS dan meminta timnas memenuhi kewajiban karantina tersebut.

8. Pada tanggal 18 Maret ini pun KBRI akan meminta klarifikasi lebih lanjut kepada NHS dan mempertanyakan kepada panitia kebijakan lanjut sehubungan mundurnya timnas, termasuk re kemungkinan penundaan seluruh pertandingan.

BERITA TERKAIT ALL ENGLAND 2021

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kritik Marcus Gideon kepada BWF Usai Tim Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini