Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menilai, tindakan sepihak dari panitia All England 2021 yang mencoret semua pemain bulu tangkis Indonesia, sangat menyakitkan para atlet.
Menurut Huda, para atlet bulu tangkis yang sedang bertanding tentu sangat kecewa karena harus dihentikan saat turnamen berlangsung.
"Pengusiran paksa para atlet di tengah turnamen berlangsung tentu sangat menyakitkan," kata Huda saat dihubungi Tribunnews, Kamis (18/3/2021).
Baca juga: Dikeluarkan dari All England, Dubes RI Sebut Kondisi Mental Atlet Bulu Tangkis Indonesia Down
Huda mengatakan, para atlet tentu sangat kecewa ketika mereka harus berangkat jauh-jauh ke Inggris dan beberapa dari mereka telah menang di babak pertama.
Lalu, kemudian dinyatakan tidak boleh melanjutkan pertandingan.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini pun meminta agar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menyiapkan langkah khusus kepada para pemain.
Baca juga: PROFIL Herry IP, Pelatih Spesialis Ganda Putra yang Bikin Indonesia Disegani di Dunia Bulu Tangkis
"Sehingga pemain tidak mengalami trauma psikologis akibat peristiwa ini," jelasnya.
Huda pun menilai, kasus di Inggris harusnya menjadi pelajaran bagaimana penyelenggara turnamen atau event olahraga harus benar-benar memperhatikan regulasi Covid-19 di suatu negara.
"Tentu dalam kasus ini kita tidak bisa menyalahkan pemerintah Inggris karena mempunyai regulasi ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19 di wilayah mereka," ucapnya.
Baca juga: Viral Momen Sungkeman Seketika Ambyar karena Tisu Menempel di Bulu Mata
"Di sini yang harus menyesuaikan adalah panitia/penyelenggara turnamen yang harus menyiapkan SOP sesuai dengan regulasi tersebut," kata Huda.
Sebelumnya diberitakan, timnas bulutangkis Indonesia tak lagi melanjutkan pertandingan di turnamen All England 2021.
Manajer Tim Indonesia, Ricky Soebagdja menceritakan kronologi sampai akhirnya Hendra Setiawan dkk. harus dipaksa mundur dari All England 2021.
“Seluruh Tim Indonesia terpaksa harus mundur dari turnamen Yonex All England 2021 dan tidak dapat melanjutkan pertandingan,” kata Ricky Soebagdja dalam keterangan resminya, Kamis (18/3/2021).
“Hal ini dikarenakan, saat penerbangan dari Istanbul ke Birmingham pada Sabtu (13/3) lalu, terdapat salah satu penumpang yang terkena Covid-19. Namun, kami pun tidak diberi tahu siapa, berapa orang, dan dari mana asal orang yang positif tersebut,” sambungnya.
Menurut Ricky peraturan tersebut merupakan peraturan dari pemerintah Inggris.
Dengan begitu kini seluruh pemainnya harus menjalani karantina di Inggris selama 10 hari.
Lebih lanjut, untuk persoalan ini Ricky juga menyebut Baik dari BWF maupun Panitia All England sendiri pun tidak bisa berbuat apa-apa karena hal ini sudah menjadi regulasi pemerintah Inggris.
“Sesuai dengan regulasi pemerintah Inggris, jika berada pada satu pesawat yang sama dengan orang yang positif Covid-19, maka diharuskan menjalani isolasi selama 10 hari,” terang Ricky.
“Sehingga, tim Indonesia terpaksa mundur dan melakukan isolasi sampai tanggal 23 Maret 2021 di Crowne Plaza Birmingham City Centre, terhitung 10 hari sejak kedatangan tim ke Birmingham pada Sabtu (13/3) lalu,” lanjutnya.
Terakhir Ricky menegaskan bahwa tim Indonesia dalam keadaan sehat dan yang ia sangat menyesali kejadian ini.