TRIBUNNEWS.COM - Badminton World Federation (BWF) atau Federasi Bulu Tangkis Dunia ramai diperbincangkan di tengah polemik mundurnya Kontingen Indonesia di turnamen All England Open 2021.
Para pemain Indonesia diharuskan mundur dari All England Open 2021 setelah diketahui berada dalam penerbangan yang sama dengan penumpang anonim yang positif Covid-19.
Hampir seluruh pemain dan anggota tim Indonesia mendapatkan pemberitahuan dari National Heatlh Service (NHS) untuk melakukan isolasi mandiri selama 10 hari.
Di media sosial, para pemain Indonesia kompak menyatakan kekecewaannya terhadap sikap BWF.
Mereka menilai, BWF seharusnya menangani situasi ini dengan lebih baik karena tim Indonesia sudah melakukan tes sebelum dan sesudah tiba di Inggris dengan hasil negatif.
Sementara itu, BWF dalam pernyataannya mengaku menyesali mundurnya Indonesia dari All England Open.
Mereka mengaku tidak bisa berbuat banyak karena harus mengikuti protokol yang disyaratkan pemerintah Inggris.
Baca juga: UPDATE All England 2021, Praveen Jordan Ceritakan Kronologi Tim Indonesia Dipaksa Mundur BWF
Baca juga: Pernyataan Resmi BWF Seusai Keputusan yang Memaksa Indonesia Mundur dari All England 2021
BWF
Badminton World Federation atau Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) merupakan induk organisasi bulu tangkis dunia.
Organisasi ini didirikan di London pada 5 Juli 1934 dan kala itu namanya adalah Federasi Bulutangkis Internasional (IBF).
Mengutip thesportguide, Awalnya, sebagian besar benua memiliki badan pengatur bulutangkis sendiri yang mengembangkan aturan dan regulasinya sendiri.
Pada saat itu, badminton dianggap lebih sebagai aktivitas rekreasi bagi orang kaya daripada sebagai olahraga.
Namun, seiring dengan semakin populernya permainan, federasi nasional mulai bermunculan dan Asosiasi Bulu Tangkis (badan nasional Inggris) mengajukan proposal kepada asosiasi lain bahwa badan dunia harus dibentuk.
Pada awal berdiri, BWF beranggotakan sembilan asosiasi bulutangkis dari 9 negara, yakni Kanada, Denmark, Perancis, Inggris, Irlandia, Belanda, Selandia Baru, Skotlandia, dan Wales.
Keanggotaan terus meningkat selama beberapa tahun berikutnya dengan lonjakan anggota baru setelah debut Olimpiade di Barcelona.
Kini, BWF mempunyai anggota sebanyak 196 asosiasi bulutangkias dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
Baca juga: Dubes Desra Kirim Surat ke BWF, Ungkit Kasus Covid-19 Tim Manchester City di Liga Inggris
Baca juga: Pimpinan DPR Sebut BWF Tidak Siap Gelar All England di Tengah Pandemi Covid-19
Tugas organisasi ini adalah mengatur ukuran lapangan bulu tangkis dan peraturan bulu tangkis yang sesuai standar internasional, serta tugas lainnya.
BWF berpusat di Kuala Lumpur Malaysia sejak 1 Oktober 2005.
Dulunya, BWF sempat berkantor di Cheltenham, Inggris.
Struktur tata kelola dan manajemen BWF didasarkan pada Konstitusi BWF yang mengidentifikasi badan tata kelola utama sebagai Rapat Umum (RUPSLB / RUPS), Dewan dan Badan Eksekutif.
Sebagai induk organisasi bulutangkis dunia, BWF juga menggelar turnamen besar yang diikuti oleh negara-negara di dunia.
Ada beberapa turnamen internasional yang diselenggarakan rutin, yaitu Kejuaraan Dunia BWF, Kejuaraan Dunia Junior BWF, Piala Thomas, PIala Uber, Piala Sudirman, dan tur dunia BWF.
Salah satu turnamen yang cukup bergengsi yang diselenggarakan BWF yakni All England.
Baca juga: Profil Poul-Erik Hoyer Larsen, Presiden BWF yang Diuji Kisruh Covid-19 di All England 2021
Pengelolaan
Struktur tata kelola dan manajemen BWF didasarkan pada Konstitusi BWF yang mengidentifikasi badan tata kelola utama sebagai Rapat Umum (RUPSLB / RUPS), Dewan dan Badan Eksekutif.
Dewan dan Badan Eksekutif dipimpin oleh seorang presiden yang memiliki seorang wakil.
Presiden BWF saat ini adalah Poul-Erik Høyer, yang merupakan ketua Dewan serta Komite Konfederasi Kontinental.
Wakilnya adalah Gustavo Fernando Salazar Delgado.
BWF terdaftar di bawah Undang-Undang Organisasi Internasional (Hak Istimewa dan Kekebalan) 1992 di Malaysia - Nomor Pendaftaran PU (A) 363.
Konfederasi Kontinental BWF
Mengutip di situs resmi BWF, saat ini ada lima Konfederasi Kontinental BWF, yaitu Afrika, Asia, Eropa, Oseania, dan Pan Amerika.
1. Asia
Pada tahun 1959, enam delegasi dari Malaya (sekarang Malaysia), India, Formosa (sekarang Taiwan), Ceylon (sekarang Sri Lanka), Nepal dan Indonesia bertemu di Kuala Lumpur untuk membentuk Konfederasi Bulu Tangkis Asia (Asian Badminton Confederation atau ABC).
2. Eropa
European Badminton Union (EBU) didirikan di Frankfurt pada September 1967 oleh 11 negara.
Mereka adalah Austria, Belgia, Cekoslowakia, Denmark, Inggris, Finlandia, Republik Federal Jerman, Belanda, Norwegia, Swedia dan Swiss.
3. Pan Amerika
Badminton Pan American Confederation (BPAC) adalah badan pengelola bulu tangkis di Amerika dan diakui oleh Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
BPAC didirikan pada tahun 1976 dan saat ini terdiri dari 37 Asosiasi Anggota.
BPAC ini awalnya didirikan di Mexico City oleh Badminton Canada, Asosiasi Bulutangkis Jamaika, Federacion Mexicana de Badminton, Comision Nacional de Badminton Peru dan Asosiasi Bulutangkis Amerika Serikat.
4. Afrika
Badminton Confederation Africa (BCA) adalah badan pengelola bulutangkis benua Afrika dengan kantor pusat terdaftar di Mauritius.
Peran utama BCA untuk mengatur, mengembangkan, dan memajukan bulu tangkis di Afrika.
BCA memiliki 44 Anggota, dua di antaranya adalah Anggota Asosiasi.
Keanggotaan merupakan bagian dari badan tertinggi organisasi, Sidang Umum atau Rapat Umum keanggotaan.
5. Oseania
Badminton Oseania dibentuk pada tahun 1987 dengan Heather Robson (NZL) ditunjuk sebagai Presiden dan Roy Ward (AUS) ditunjuk sebagai Sekretaris / Bendahara; dengan Australia dan Selandia Baru sebagai anggota pendiri.