News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

All England

Soal Polemik All England 2021, Dubes RI untuk Inggris: PBSI-nya Inggris Harus Maaf ke Tim Indonesia

Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Soal Polemik All England 2021, Dubes RI untuk Inggris - Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Dr Desra Percaya selaku Ketua Delegasi Indonesia pada pertemuan virtual tingkat pejabat tinggi IORA, Kamis (21/5/2020).

TRIBUNNEWS.COM - Duta Besar RI untuk Inggris, Desra Percaya berharap PBSI-nya Inggris, Badminton England, Adrian Christy meminta maaf kepada tim Indonesia terkait kejadia di All England 2021.

Penyelenggaraan turnamen All England Open 2021 menjadi polemik setelah mundurnya tim Indonesia akibat terseret kasus Covid-19.

Tim Indonesia dipaksa mundur dari All England Open 2021 karena satu pesawat dengan penumpang yang positif Covid-19 dalam penerbangan dari Turki ke Inggris.

Baca juga: Bamsoet Minta Kemenlu-KBRI Kawal Dipaksa Mundurnya Tim Bulutangkis Indonesia dari All England 2021

Protokol kesehatan di Inggris mewajibkan seseorang yang pernah mengalami kontak dengan penderita Covid-19 untuk melakukan isolasi mandiri selama 10 hari.

Keputusan mengarantina tim Indonesia berasal dari National Health Service (NHS), otoritas kesehatan Inggris Raya yang memiliki tugas untuk melacak potensi penularan Covid-19.

BWF dan Badminton England selaku panitia turnamen pun tidak memberikan bantuan terhadap para wakil Indonesia yang berlaga di Arena Birmingham.

Keputusan BWF dan Badminton England mungkin bisa dimaklumi karena perintah karantina sudah menjadi peraturan di Inggris Raya dan tidak dapat diganggu gugat.

Baca juga: Menpora: Ada Kesengajaan Ingin Menyingkirkan Indonesia dari All England

Akan tetapi, informasi yang kurang transparan dan kontroversi lain membuat para pemain Indonesia merasa diperlakukan tidak adil.

Tidak ada informasi yang jelas mengenai identitas ataupun jumlah penumpang terpapar Covid-19 dari pesawat yang ditumpangi tim Indonesia.

Selain itu tidak semua anggota tim Indonesia mendapatkan email dari NHS untuk melakukan isolasi meski berada dalam penerbangan yang sama.

BWF dan panitia juga terlambat mengeluarkan pemain tunggal putri Turki, Neslihan Yigit, yang sebenarnya juga satu pesawat dengan Indonesia.

Baca juga: Nelangsa Pebulutangkis Indonesia di All England 2021: Diusir, Pulang Jalan Kaki, Siap-siap Tagihan

Jangan lupakan pula, BWF dan panita memberikan toleransi kepada tiga tim yang tersangkut kasus Covid-19 dengan menggelar tes ulang meski harus menunda pertandingan.

Tak cukup sampai di situ, para pemain Indonesia juga dikecewakan dengan sikap BWF dan panitia yang terkesan lepas tangan dengan kasus yang menimpa mereka.

Hendra Setiawan dkk. bahkan harus berjalan kaki dari arena pertandingan ke hotel setelah mendapat informasi bahwa mereka dinyatakan keluar dari turnamen.

Dubes RI, Desra Percaya, mengklarifikasi masalah ini dengan menghubungi Adrian Christy yang merupakan CEO panitia All England sekaligus Chief Executive Badminton England.

Baca juga: Dubes Desra Dorong Atlet RI Dilakukan PCR Ulang Hingga Pembatalan All England 2021

Salah satu permasalahan yang berusaha diklarifikasi adalah perihal lambatnya panitia dalam mengeluarkan Neslihan Yigit dari turnamen.

Usut punya usut, Neslihan Yigit tidak melapor kepada Neslihan Yigit kepada panita bahwa dia juga mendapat email dari NHS untuk melakukan isolasi mandiri.

Desra Percaya menuturkan Adrian Christy memuji sikap tertib tim Indonesia.

"Dalam artian, begitu menerima surat elektronik tersebut, mereka langsung melapor kepada panitia," ujarnya langsung dalam acara Rosi di KompasTV pada Kamis (18/3/2021) malam WIB.

"Namun, si pemain Turki ini tidak lapor."

Baca juga: Indonesia Dipaksa Keluar dari Kompetisi, Menpora Amali Sebut Penyelenggara All England Tidak Siap

Desra Percaya telah meminta Adrian Christy untuk menyampaikan fakta kejadian kepada tim Indonesia sekaligus meminta maaf untuk meredakan suasana.

"Ini kan kewajiban Anda. Jangan sampai saya yang minta. Ini [menyangkut] kredibilitas penyelenggara dan juga BWF," tutur Desra Percaya lagi.

"Setelah saya minta, saya bilang mereka untuk telepon Ricky Subagja [manajer tim Indonesia] untuk minta maaf dan sampaikan situasinya seperti apa."

"Jangan sampai tim merasa ada unfair treatment [perlakuan tidak adil, red] kepada mereka."

"Bisa jadi, apa yang dianggap sebagai unfair treatment karena tidak adanya transparansi informasi yang disampaikan secara langsung oleh otoritas penyelenggara kepada tim kita."

Artikel ini telah tayang di BolaSport.com dengan judul Dubes RI Turun Tangan, Ketua PBSI-nya Inggris Harus Minta Maaf ke Tim Indonesia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini