TRIBUNNEWS.COM - Update All England 2021 datang dari Duta Besar RI untuk Inggris, Desra Percaya yang memberikan saran kepada BWF.
Desra Percaya memberikan saran kepada BWF terkait keputusannya menarik paksa Tim Indonesia dari All England 2021.
Tim Indonesia ditarik dari All England 2021 lantaran berada dalam satu pesawat dengan penumpang yang terjangkit Covid-19 dari perjalanan Turki ke Inggris.
Penumpang yang terjangkit Covid-19 tersebut membuat Tim Indonesia harus menjalani isolasi mandiri selama 10 hari.
Baca juga: Menpora: Ada Kesengajaan Ingin Menyingkirkan Indonesia dari All England
Baca juga: Bamsoet Minta Kemenlu-KBRI Kawal Dipaksa Mundurnya Tim Bulutangkis Indonesia dari All England 2021
Aturan isolasi mandiri selama 10 hari diberlakukan oleh pemerintah Inggris sebagai langkah pencegahan Covid-19.
Anjuran isolasi mandiri yang harus dijalani Tim Indonesia dikirimkan langsung oleh Otoritas Kesehatan Inggris (NHS).
Dikutip dari Bolasport, BWF dan Badminton England selaku panitia turnamen pun tidak memberikan bantuan terhadap para wakil Indonesia yang berlaga di Arena Birmingham.
Keputusan BWF dan Badminton England mungkin bisa dimaklumi karena perintah karantina sudah menjadi peraturan di Inggris Raya dan tidak dapat diganggu gugat.
Akan tetapi, informasi yang kurang transparan dan kontroversi lain membuat para pemain Indonesia merasa diperlakukan tidak adil.
Berkaca dengan polemik ini, Desra Percaya menyarankan penyelenggara All England 2021 terutama BWF untuk meniru kompetisi Liga Inggris yang nampak lebih terstruktur dalam penanganan kasus Covid-19.
Ia pun mencontohkan kasus Covid-19 yang menjangkiti klub Manchester City pada beberapa waktu lalu.
Tim Indonesia sendiri sebelum berangkat mengikuti turnamen All England 2021 juga sudah melakukan vaksinasi program dari pemerintah.
Baca juga: Nelangsa Pebulutangkis Indonesia di All England 2021: Diusir, Pulang Jalan Kaki, Siap-siap Tagihan
Baca juga: BWF Minta Maaf, Mengaku Ikut Stres atas Keputusan yang Paksa Indonesia Mundur dari All England 2021
"Di Inggris ini kan ada Premier League, prakteknya yang pernah terjadi di tim Manchester City.
"Kalau satu pemain positif Covid-19, bukan berarti timnya tidak boleh bermain.
"Faktanya, kalau satu pemain positif Covid-19 tersebut melakukan isolasi mandiri.
"Kemudian yang lainnya, tetap bermain sesuai jadwal dan saya yakin tim itu akan melakukan tes PCR," ujar Desra Percaya dalam press conference yang dikutip YouTube KBRI London TV.
Lebih lanjut, Desra juga tidak ingin akibat permasalahan ini mengganggu hubungan bilateral antara Indonesia dengan Inggris.
"Jangan lupa Badminton ini dari Inggris, tapi ratusan juta penggemar salah satunya dari Indonesia.
"Saya juga katakan, saya tidak mau isu ini mempengaruhi hubungan bilateral yang sudah berjalan baik," ungkap Desra.
Berikut pernyaatan terbaru BWF, yang dikutip dari laman resminya:
"Badminton World Federation dan Badminton England dapat mengkonfirmasi satu orang pemain Turki bernama Neslihan Yigit yang sudah dinyatakan harus mundur dari YONEX All England Open 2021.
"Yigit berada dalam penerbangan yang sama dengan Tim Indonesia dari Turki menuju UK.
"Badan Pemerintah UK bernama National Health Service (NHS) Test and Trace menyampaikan pemberitahuan tentang isolasi mandiri yang diperlukan kepada Yigit pada saat yang sama dengan
Tim Indonesia.
"Namun, konfirmasi penerimaan tidak diteruskan ke BWF dan Badminton England hingga Kamis pagi waktu setempat.
"BWF dan Badminton England ingin mengklarifikasi bahwa keputusan untuk melaksanakan isolasi mandiri bagi Tim Indonesia serta rombongannya, dan sekarang Yigit selama 10 hari, dibuat secara independen oleh NHS Test and Trace.
"Keputusan ini sesuai dengan syarat dan protokol COVID-19 dari pemerintah UK yang berlaku di perundang-undangan nasional, dan terpisah dari pedoman yang ditetapkan BWF dan prosedur standar operasional Badminton England untuk YONEX All England Open 2021.
"Lebih lanjut, BWF dan Badminton England tidak memiliki pilihan lain kecuali harus mengikuti perintah NHS dan menarik para pemain tersebut dari turnamen.
"Ini merupakan keadaan yang sangat disayangkan dan BWF serta Badminton England tidaklah berharap ini terjadi pada Tim Indonesia maupun Yigit, pemain dari Turki.
"Kami menegaskan bahwa upaya keras telah dilakukan oleh Badminton England agar Tim Indonesia dan pemain lainnya diberi pengecualian, dan mencari cara lainnya agar bisa tetap berpartisipasi dalam turnamen.
"Namun, pemerintah UK telah berketetapan, mengutamakan dan mementingkan untuk menjaga rakyat Inggris terhadap wabah COVID-19 dan keputusan ini sudah akhir dan tidak dapat diganggu-gugat.
"BWF dan Badminton England melakukan kontak dengan para pemain yang terkena dampak ini dan berkomitmen untuk mendukung semua pemain dalam masa isolasi mandiri mereka.
"Kami juga merasakan frustrasi yang dirasakan oleh para pemain, juga pendukung Tim Indonesia di seluruh dunia.
"Kami sangatlah bersimpati atas apa yang terjadi dan memohon maaf atas ketidaknyamanan terhadap Tim Indonesia serta rombongannya, dan juga Yigit pemain dari Turki.
"Kami meyakinkan bahwa kami melakukan usaha yang terbaik dalam kemampuan kami, termasuk melanjutkan untuk tetap menyediakan lingkungan yang aman bagi seluruh peserta turnamen," tulis pernyataan BWF dalam bahasa Indonesia, dikutip dari laman resmi.
(Tribunnews.com/Ipunk)
Ikuti Berita All England 2021