TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dengan sembilan kandidat tersisa, aksi dan drama meningkat baik dalam tantangan fisik maupun bisnis, dengan taruhan yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Tantangan Fisik: Full Contact Grappling Tim menuju ke markas Evolve MMA di Far East Square untuk beberapa aksi seni bela diri yang telah lama tertunda.
Dipandu oleh Juara Dunia ONE Womens Strawweight "The Panda" Xiong Jing Nan dan Juara Gulat India Ritu Phogat, para kandidat memasuki cage (arena laga MMA) pertama kalinya untuk bertanding dalam seri best-of-five series pertandingan full-contact grappling.
Dengan dipimpin oleh Juara Dunia BJJ Teco Shinzato, Tim Conquest dan Tim Valor mengadu petarung terbaik mereka satu sama lain.
Irina menyumbangkan satu poin untuk Tim Valor, menjatuhkan Jessica dengan lemparan judo dan kemudian menguncinya dari belakang. Nazee mengalahkan Paulina dalam ronde yang ketat, dan mencetak satu poin untuk Tim Conquest.
Monica memamerkan kegigihannya, bangkit dari ketinggalan untuk mengalahkan Kexin, yang membuat Tim Valor unggul 2-1.
Louie, mantan Juara MMA, membuat keputusan mengejutkan untuk duduk dan memungkinkan Eugene bersaing dengan Niraj yang jauh lebih besar.
Namun, Eugene menggunakan sepasang upaya armbar yang mengesankan untuk menang setelah lima menit beraksi, memastikan kemenangan untuk Team Valor dalam tantangan fisik pekan ini.
Tantangan Bisnis: Kampanye Kesadaran Konservasi
Untuk tantangan bisnis Episode 7, setiap tim harus mengembangkan kampanye PR dan podcast yang akan meningkatkan kesadaran untuk upaya konservasi Wildlife Reserves Singapore (WRS), yang menampilkan Trenggiling Sunda yang terancam punah.
Tepat sebelum tantangan dimulai, Chatri memindahkan Irina dari Tim Valor ke Tim Conquest.
Bergabung dengan Chatri dan Niharika sebagai tamu istimewa pada babak kompetisi ini adalah Melissa Kwee, CEO National Volunteer and Philanthropy Center.
Jessica akhirnya mengambil kendali sebagai Manajer Proyek untuk Tim Conquest, memberikan tugas kepada Niraj, Kexin, dan Irina, sementara membuat Nazee menganggur.
Di Tim Valor, Louie menawarkan Eugene secara sukarela menjadi Manajer Proyek, dan Monica menganggap langkah itu adalah strategi permainan yang licik.
Tim Conquest mempresentasikan kampanye "Wild Habits" mereka, yang mendorong orang untuk membantu lingkungan melalui serangkaian tindakan nyata.
Sementara Niharika dikejutkan oleh dampak kampanye di dunia nyata, Chatri merasa konsep keseluruhannya kurang memiliki simpati dan tidak menawarkan hubungan dengan Trenggiling Sunda.
Tim Valor di sisi lain mampu membangun kolaborasi antara WRS dan ONE Championship, dengan menggunakan atlet seni bela diri untuk mempresentasikan kampanye "Not as Tough as We Look" mereka.
Chatri memuji aspek emosional dari kampanye ini, dan Melissa senang dengan fokusnya yang lebih tajam pada Trenggiling Sunda. Namun, konsep tersebut tidak memiliki ajakan bertindak yang nyata.
Ruang Rapat: "You Are Not The ONE"
Di ruang rapat, Chatri memuji semangat juang para kandidat di cage. Pada saat yang sama, dia juga mempertanyakan keputusan Louie untuk mempertaruhkan peluang timnya dengan membiarkan Eugene menghadapi Niraj ketika dia bisa dengan mudah melakukannya sendiri.
Setelah tim saling berhadapan dalam diskusi panas mengenai tantangan bisnis, Niraj menyelamatkan hari untuk Tim Conquest dengan menunjukkan bahwa Tim Valor telah menggunakan "Lin the Pangolin" sebagai maskot mereka, yang melanggar IP berhak cipta milik perusahaan lain.
Chatri menyebutnya sebagai kesalahan yang fatal dan kemudian menyatakan Tim Conquest keluar sebagai pemenangnya.
Rekan setim Eugene di Tim Valor dengan suara bulat setuju bahwa dia telah berkontribusi paling sedikit untuk tantangan tersebut. Setelah mempertanyakan kemampuan kepemimpinan dan penilaian keseluruhan Eugene, Chatri menyingkirkan kandidat berusia 24 tahun itu dari kompetisi.
Informasi lebih lanjut mengenai "The Apprentice: ONE Championship Edition" dan Cara Menonton dapat ditemukan di: https://www.onefc.com/the-apprentice.