TRIBUNNEWS.COM - Legenda MotoGP, Casey Stoner membongkar borok pabrikan Ducati yang pernah bekerjasama dengannya.
Casey Stoner dan Ducati memulai kerjasama sejak musim 2007 hingga 2010 atau tepatnya sekitar 4 tahun.
Musim perdana Casey Stoner yang dipercaya menunggangi Desmodeci pada tahun 2007 langsung memberikan gelar MotoGP.
Stoner menjadi juara dunia MotoGP 2007 dengan memenangkan balapan sebanyak 10 kali, 4 berada di podium dan 4 kali gagal meraih podium.
Baca juga: MotoGP 2021 - Valentino Rossi Memble di 4 Balapan, Ini 2 Faktor Menurut Teknisi Berpengalaman MotoGP
Baca juga: MotoGP 2021 - Legenda MotoGP Kecewa dengan Performa Ambyar Valentino Rossi Musim Ini
Baca juga: Perayaan Kecil Valentino Rossi di Balik Hasil Babak Belur di MotoGP Spanyol 2021
Hal ini membuat pembalap asal Australia ini percaya diri menyongsong musim berikutnya bersama Ducati.
“Saya pikir saya telah membuat karir saya menjadi spiral dengan pergi ke Ducati. Tapi saya tidak pernah membiarkan diri saya dikalahkan." kata Casey Stoner dikutip dari laman Corsedimoto.
Pembalap kelahiran 16 Oktober 1985 tersebut di tiga musim berikutnya justru mengalami penurunan performa.
Salah satu penyebab penurunan peforma Stoner yakni mengalami kelelahan berlebih setiap beradu di atas lintasan.
Alhasil selama tiga musim tersebut, Stoner gagal mempertahankan gelar juara dunia MotoGP dan membuatnya hijrah dari Ducati.
Setelah 4 musim bersama Ducati, Stoner kembali ke pabrikan Honda yang merupakan tim pertamanya di MotoGP.
Sekembalinya ke Honda, Stoner juga langsung moncer dengan menjadi jawara MotoGP 2011 dan tahun berikutnya pensiun.
Menurutnya selama menjadi pembalap Ducati dan Honda ada perbedaan mencolok yang dirasakannya.
Baca juga: Tim Indonesian Racing Siap Berikan Kejutan di MotoGP
Baca juga: MotoGP 2021 - Valentino Rossi Terheran-heran dengan Perubahan MotoGP yang Begitu Cepat
Baca juga: MotoGP 2021 - Kekecewaan Pol Espargaro, Honda Melukai Hati Ridernya Karena Hal Ini
Terutama sikap pabrikan Ducati yang dirasa Stoner kurang menunjukan loyalitas kepadanya.
“Perjanjian dengan Honda lebih baik daripada dengan Ducati dalam segala hal. Mereka tidak menghormati saya.
Saya pikir mereka menjadi lebih buruk dengan cara mereka merawat pengemudi mereka.
"Mereka tidak menunjukkan loyalitas kepada pengendara karena mereka benar-benar merasa memiliki motor terbaik." terang Stoner.
Ikuti Berita Terkait MotoGP
(Tribunnews.com/Ipunk)