Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali turut menghadiri rapat koordinasi (rakor) terkait finalisasi payung hukum Desain Besar Olahraga Nasional di Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat (21/5/2021).
Dalam rakor yang dipimpin langsung oleh Menko PMK Muhadjir Effendy tersebut, Menpora menjelaskan lahirnya Grand Design Olahraga Nasional didasari arahan presiden saat sambutan pada peringatan (Hari Olahraga Nasional) ke-37 pada 9 September lalu.
“Pada arahanya, Presiden minta untuk melakukan review total terhadap ekosistem prestasi olahraga nasional. Atas dasar ini, kemudian melahirkan Grand Design Olahraga Nasional yang sudah dipresentasikan pada rapat terbatas tanggal 15 Maret 2021,” kata Menpora Amali.
Baca juga: Zainudin Amali Siapkan Grand Desain Untuk Prestasi di Olimpiade 2032
Menpora mengatakan dalam meraih prestasi dibutuhkan minimum 10 tahun latihan untuk mengantarkan atlet menuju podium internasional.
“Sasaran utama kita adalah Olimpiade. Asian Games dan SEA Games menjadi sasaran antara saja. Dari diskusi bersama dengan profesor, guru besar dan stakeholder olahraga maka kita memutuskan bahwa kita akan memprioritaskan cabang-cabang olahraga yang mengandalkan akurasi dan teknik,” jelasnya.
Dalam Grand Design Olahraga Nasional, pemerintah menargetkan sampai tahun 2045 yakni 100 tahun Indonesia merdeka.
Pada tahun 2044 pada saat dilaksanakan Olimpiade, partisipasi olahraga Indonesia diprediksi sudah mencapai 70%, siswa aktif berolahraga sudah mencapai 30%.
Sedangkan untuk target prestasi Indonesia harus ada di peringkat 6 besar untuk Olimpiade dan Paralimpiade bahkan kita menuju ke 5 besar.
Baca juga: Atlet Dayung Indonesia Melani Putri Tak Ambil Pusing Persiapan Olimpiade Cuma di Dalam Negeri
Sementara itu pada Olimpiade 2032 di mana Indonesia juga tengah berusaha agar bisa jadi tuan rumah, selain ditargetkan sukses prestasi, nantinya juga harus sukses penyelenggaraan seperti halnya Asian Games 2018.
“Pada Olimpiade 2032 apabila kita menjadi tuan rumah dan menang bidding, kita tidak ingin hanya sukses secara penyelenggaraan tapi juga kita ingin sukses prestasi, sebagaimana yang sudah dibuktikan pada Asian Games 2018. Dan dari hitungan kita dengan para ahli ini sangat memungkinkan. Dan yang penting kita terkonsentrasi kepada apa yang akan kita lakukan,” ujarnya.
Usai memberikan paparan grand design, ada beberapa masukan dari beberapa menteri yang mengikuti rakor tersebut.
“Intinya kita berharap desain ini didukung oleh semua pihak, termasuk dari kementerian terkait. Dan masukan beberapa menteri yang hadir dan kami akan jadikan bahan untuk melengkapi,” pungkasnya.