TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di Kualifikasi Jendela III FIBA Asia Cup 2021, Timnas Basket Indonesia akan mengawali perjuangan melawan Korea Selatan kamis besok (17/6/2021).
Dilanjutkan dengan menantang tuan rumah Filipina sehari kemudian. Kedua pertandingan ini dilaksanakan di Pampanga, Angeles City Foundation Gym, Filipina.
Manajer Timnas Basket Indonesia, Maulana Fahreza Tamrella berharap banyak pada duel di Kualifikasi Jendela III ini. Terutama saat Arki Wisnu dkk melahap dua laga awal Grup A, melawan Korea Selatan dan Filipina. Dia ingin melihat progres yang signifikan dari perkembangan timnas di bawah asuhan Coach Rayko Toroman.
"Dari manajemen, kami berharap pemain bisa main lepas. Bermain bagus. Tunjukkan perkembangan training center bersama Coch Rayko (Toroman) yang sudah kurang lebih dua tahun. Secara hasil, kami berharap setidaknya bisa memenangkan satu dari dua pertandingan tersebut," ungkap Mocha, sapaan karib Maulana Fahreza Tamrella.
Terlepas dari ekspektasi itu, Mocha berharap, para pemain bisa mengeluarkan kemampuan terbaik. Tunjukkan bahwa Pasukan Merah Putih bisa membuat dua raksasa Asia itu kerepotan. Tentu dengan memberikan perlawanan yang sengit.
Untuk strategi bermain, Mocha menjelaskan, Timnas Indonesia sedang memantapkan strategi yang akan dipakai pada latihan terakhir hari ini (16/6). Kemudian besok membahas system of play untuk hadapi Korea Selatan.
Bagusnya, jelang laga ini pemain Timnas Indonesia tidak ada masalah dengan kebugaran. Mereka dalam kondisi fit karena baru saja selesaikan kompetisi domestik, IBL Pertamax 2021. Demikian juga dengan hasil tes swab PCR di Filipina. Semua dinyatakan negatif.
"Sebelum dan setibanya di Filipina pada minggu, pemain dan ofisial jalani tes PCR dan hasilnya negatif. Mulai senin langsung latihan. Selama di Filipina juga terapkan protokol kesehatan ketat. Para pemain dan ofisial selalu memakai masker dan face shield. Kecuali saat latihan, masker dan face shield dilepas," ucapnya.
Dijelaskan Mocha, para pemain juga tidak ada masalah dengan cuaca. Ini karena cuaca di Filipina tidak jauh beda dengan Jakarta. "Jadi para pemain adaptasi dengan baik karena kondisi Filipina tidak jauh beda dengan Jakarta. Jadi pemain siap-siap saja untuk bertanding," tukasnya.
Demikian juga dengan asuhan gizi. Semua diperhatikan betul oleh panitia pelaksana. Ada masakan western dan Asia setiap harinya. Jadi semua tinggal disantap untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. "Namun untuk memastikan asupan gizi dan nutrisi para pemain, semua tetap dikontrol oleh pelatih fisik kita," terang Mocha.