Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Pebulutangkis terbaik Indonesia, Markis Kido baru saja berpulang ke tempat yang abadi.
Meski sudah tiada, Markis Kido meninggalkan contoh yang baik bagi para pebulutangkis Indonesia.
Rupanya, Markis Kido telah mengidap tekanan darah tinggi sejak masih muda atau saat masih aktif di Pelatnas. Bahkan saat Markis Kido sukses meraih medali emas Olimpiade 2008.
Cerita itu disampaikan keluarga kepada Menpora Zainudin Amali saat takziah ke rumah Markis Kido.
Usai mendengar cerita tersebut, Menpora Amali semakin takjub dengan semangat Markis Kido.
Pasalnya, dalam kondisi yang tak maksimal Markis Kido masih bisa berprestasi dan mengharumkan Indonesia.
Untuk itu Menpora Amali berharap para pebulutangkis Indonesia bisa berkaca pada Markis Kido terutama soal kegigihan dan semangat pantang menyerahnya.
“Ya seperti yang saya sampaikan bahwa prestasi mengharumkan Indonesia dan kegigihan kerja keras ini harus jadi inspirasi dan motivasi buat para junior dan elit yang ada di Pelatnas Cipayung maupun yang tidak ada di Pelatnas,” kata Menpora Amali.
“Saya sempat nonton Markis Kido bertanding, itu memang semangatnya luar biasa dari almarhum, tidak mudah menyerah dan itu harus jadi motivasi atau inspirasi dari atlet kita,” harap Menpora Amali.
Sementara itu, mewakili keluarga almarhum Markis Kido, Joko Suprianto menyampaikan terimakasih atas kehadiran Menpora Amali dan jajaran yang berempati dan datang langsung ke rumah duka serta memberikan semangat kepada keluarga yang ditinggalkan.
“Kami selaku wakil dari keluarga besar Markis Kido, istri, ibunda tercinta mengucapkan sekali lagi terimakasih pak atas atensi, rasa kepedulian dari pemerintah, dari semua pihak yang telah memudahkan atau meringankan langkah Kido sampai ke peristirahatan terakhir,” pungkasnya.