TRIBUNNEWS.COM - Pebalap Petronas Yamaha SRT, Franco Morbidelli, masih menggunakan motor lama Yamaha saat mengarungi persaingan pada MotoGP 2020.
Padahal, Franco Morbidelli menjadi runner-up pada MotoGP 2020.
Dia masih menggunakan motor keluaran 2019, sementara rekan satu timnya, Valentino Rossi, menggunakan motor pabrikan Yamaha terbaru.
Kondisi ini disindir oleh General Manager Ducati Corse, Luigi Dall'igna.
"Ducati tidak akan berperilaku seperti ini dengan runner-up MotoGP, mengingat olahraga harus menjadi salah satu aspek utama ketika berpikir dalam hal tim dan pebalap," kata Dall'Igna dilansir BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.
Baca juga: Franco Morbidelli Sindir Marc Marquez, Aksi Tak Pantas Buat Juara Dunia 8 Kali
"Tentu saja keputusan seperti itu harus diambil sekitar Juni-Juli dan bukan pada akhir musim. Saya membayangkan bahwa Yamaha mendapati dirinya tidak siap dan dalam posisi tidak nyaman memiliki pembalap penting, tetapi tanpa mampu mengelolanya dengan cara terbaik."
"Faktanya, saya percaya bahwa kemalangan Franco ini terlepas dari kenyataan bahwa dia pantas mendapatkan motor versi 2021," ujar Dall'Igna.
Namun, tuduhan terhadap Yamaha telah berperilaku tidak benar dengan Morbidelli tetap ada.
Sebuah tuduhan yang menyebabkan polemik.
Beberapa pihak telah menunjukkan bagaimana, ketika runner-up MotoGP yang pernah memperkuat Ducati, Andrea Dovizioso.
Baca juga: Saat Guru Mencontoh Murid, Valentino Rossi Malah Crash Kala Morbidelli Tembus Start 5 Besar
Saat itu, hubungan Dovizioso dengan manajemen puncak tim saat itu sangat tegang.
Menyusul konfirmasi resmi bahwa Gresini beralih ke Ducati pada MotoGP 2022, sorotan sekarang beralih ke mesin untuk tim VR46 Valentino Rossi yang akan melakukan debut MotoGP dengan dukungan dari Aramco.
Valentino Rossi awalnya mengatakan bahwa pembicaraan sedang berlangsung dengan Aprilia, Yamaha, Ducati, dan Suzuki juga.
Tetapi, pilihan akhirnya mengerucut 50:50 antara Yamaha dan Ducati.
Dengan demikian, VR46 sekarang diharapkan untuk menjatuhkan pilihan mesin Ducati, yang berarti tim pabrikan asal Italia ini akan menurunkan delapan motor di grid MotoGP untuk pertama kalinya sejak 2016.