TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menpora Golf Open Tournament 2021 yang digelar Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) terpaksa ditunda, lantaran kembali meningkatnya kasus positif virus Corona (Covid 19) di Tanah Air tercinta.
Rencana awalnya, ajang Menpora Golf Open Tournament edisi perdana ini bakal dihelat di Damai Indah Golf BSD, Tangerang Selatan pada 4 Juli 2021.
Namun, Plt. Kepala Divisi Keuangan dan Umum LPDUK, Dini Desriani mengatakan, ditundanya turnamen yang digagas menyemarakkan Hari Lingkungan Hidup sekaligus membangkitkan industri olahraga dan sport tourism saat Pandemi karena pandemi Covid kembali tinggi.
Dini juga mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya bakal menggelar rapat untuk menentukan tanggal kembali bergulirnya Menpora Golf Open Tournament 2021.
"Turnament kita tunda karena pandemi Covid sedang tinggi. Hari Senin panitia akan rapat untuk menentukan ditunda sampai kapan," kata Plt. Kepala Divisi Keuangan dan Umum LPDUK, Dini Desriani
Sejatinya, ajang Menpora Golf Open Tournament 2021 ini bergulir dengan pembatasan peserta, yakni 240 pegolf amatir yang dibagi kedalam dua sesi Shotgun dengan sistem pertandingan 36.
Biaya pendaftaran Turnamen ini yakni Rp3 juta per-peserta. Selain mendapatkan marchandise Golf T-Shirt, para peserta juga berkesempatan mendapatkan Lucky Dip dan Lucky Draw serta grand prize logam mulia 10 gram untuk lima peserta.
Ditambah lagi dengan peluang untuk mendapatkan hadiah hole in one berupa mobil Mercedes Benz C 200, Toyota Alphard 2.5H A/T,Toyota Innova dan Honda Brio di empat hole berbeda.
Dalam penyelenggaraan turnamen ini, LPDUK bekerjasama dengan GolfMagz. Standar protokol kesehatan pun bakal diterapkan.
Selain itu, turnamen golf ini juga diharapkan bisa dilirik oleh para sponsor karena akan menjadi kegiatan rutin tahunan.
Pasalnya, sebagai Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), LPDUK memang memiliki tugas pokok untuk mendorong dan memajukan industri olahraga nasional.
Salah satunya dengan mencari, menggalang, menghimpun dan mengelola pendanaan olahraga di luar anggaran APBN yang sangat terbatas.