Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Bos Yamaha, Lin Jarvis sudah memastikan bahwa musim ini adalah terakhir kalinya Maverick Vinales mengendarai YZR-M1.
Lin Jarvis mengatakan bahwa sesuai kesepakatan dengan Vinales, kontraknya bersama Yamaha berakhir di akhir musim MotoGP 2021 ini.
Menurutnya antara Yamaha dan Vinales sendiri sedang dalam banyak masalah internal yang belum terselesaikan.
Puncaknya di MotoGP Jerman 2021, Vinales mengakhiri balapan di posisi paling buncit.
Baca juga: Detik-detik Jatuhnya Valentino Rossi di MotoGP Belanda 2021, Motor Terguling dan Rusak
Baca juga: Hasil MotoGP Belanda 2021, Fabio Quartararo Juara di Sirkuit Assen, Vinales Kedua dan Rossi Jatuh
Meskipun begitu, pembalap berjuluk Top Gun mampu bangkit di MotoGP Belanda 2021 dengan menyegel posisi kedua.
Top Gun finish di belakang rekan segarasinya Fabio Quartararo yang menjadi juara Sirkuit Assen.
"Dengan sangat sedih kami akan mengucapkan selamat tinggal kepada Vinales di akhir musim," kata Lin Jarvis dikutip dari laman Corsedimoto.
“Kami berada di tengah musim kelima kami bersama, dengan begitu banyak pasang surut. Grand Prix Jerman adalah yang paling sulit untuk kolaborasi kami, lalu ada diskusi di Assen.
"Sampai pada kesimpulan bahwa, demi kepentingan kedua belah pihak, lebih baik memisahkan jalan kita." jelas Jarvis.
"Yamaha tentu akan mengerahkan segala upayanya untuk mendukung Maverick hingga akhir tahun dan dengan cara terbaik.”
“Kolaborasi ini sangat penting bagi saya. Tidak mudah memilih untuk memisahkan jalan kita." akuinya.
Vinales Tepis Rumor Gabung Aprilia
Sementara itu pada beberapa saat sebelum pengumuman resmi di atas, sudah banyak rumor yang mengatakan Vinales mempunyai masa depan di Aprilia.
Namun kabar tersebut disebut salah oleh pembalap kelahiran 12 Januari 1995 ini.
Selain itu, ia juga memberikan pandangannya terhadap situasi sulit yang terjadi di dalam garasi Yamaha.
"Saya membaca tadi malam, mereka (media) benar-benar salah," ungkap Vinales.
"Kami benar-benar memiliki banyak masalah. Jujur, saya tidak bisa menjawab.
"Saya tidak punya apa-apa untuk dikatakan di sisi manusia, saya malah berbicara di sisi teknis.
"Selama tiga tahun saya menerima komentar yang sama, saya bisa mencatat dan menemukan kata-kata yang sama." beber Vinales.
“Kadang-kadang, ketika saya mendekati balapan, saya sudah merasa itu akan menjadi mimpi buruk.
"Saya ingin memberikan yang terbaik, tetapi saat ini sulit: ketika saya berlari, saya bertanya-tanya masalah apa yang akan saya hadapi kali ini." ungkapnya.
(Tribunnews.com/Ipunk)