Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Atlet KONI DKI Jakarta terpaksa bersabar dengan aturan PPKM darurat yang diterapkan pemerintah sejak 3 Juli hingga 20 Juli mendatang.
Pasalnya, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat ini, membuat fasilitas olahraga yang tadinya digunakan atlet berlatih ditutup untuk sementara waktu.
Mengingat performa atlet telah mencapai 70 persen, apa langkah KONI DKI Jakarta untuk menjaga performa sekaligus mematangkan persiapan atletnya di tengah PPKM darurat ini?
Sekretaris umum KONI DKI Jakarta, H Jamron pun memberikan penjelasan.
"Terkait pandemi ini, kami sedang berusaha agar atlet bisa masuk ke lapangan, karena latihan mandiri tidak cukup untuk peningkatan kualitas mereka yang performanya sudah bagus. Kalau latihan mandiri takutnya performa mereka turun lagi," ujarnya, Senin (5/7/2021).
Lanjutnya, tak semua cabang olaharaga bisa latihan mandiri, ada beberapa cabor yang memang secara teknis latihan fisiknya mesti dipantau.
KONI DKI Jakarta pun tengah memikirkan beberapa alternatif solusi untuk atletnya.
"Kami sedang usahakan, minimal apakah mereka bisa berlatih di luar, di zona hijau yang aman, agar latihan mereka semakin maksimal," tambahnya.
Jamron sendiri memahami PPKM darurat yang diterapkan di Jawa dan Bali akan memberikan peluang pula bagi provinsi di luar keduanya, untuk lebih mematangkan persiapan diri.
Menurutnya hal tersebut sangat wajar dalam berkompetisi, memanfaatkan apa saja yang bisa menjadi keuntungan.
"Itu hal biasa ya. Tapi kami tidak mau fokus melihat itu. Kami justru termotivasi bagaimana dengan kondisi sulit ini, kami bisa melahirkan atlet-atlet kelas dunia, yang nanti bisa mengikuti event olahraga di nasional, maupun internasional," tuturnya.