TRIBUNNEWS.COM - Ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan akan tampil di Olimpiade Tokyo 2020.
Ajang Olimpiade Tokyo 2020 akan menjadi kali kedua bagi Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan tampil di level sekelas olimpiade.
Sebelumnya, pasangan berjuluk The Daddies itu juga tampil di gelaran Olimpiade Rio 2016 lalu.
Baca juga: Daftar Lengkap 25 Anggota Tim Bulutangkis Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020
Baca juga: Tim Bulutangkis Indonesia Tiba di Jepang Langsung Jalani Tes Saliva, Hasilnya Negatif Semua
Bisa dibilang, Ahsan/Hendra memiliki pengalaman yang luar biasa untuk tampil di ajang sekelas Olimpiade.
Keduanya pun juga mengambil pelajaran berharga dari kiprah mereka di Brasil lima tahun lalu.
Diketahui, Daddies gagal lolos dari fase grup saat bertanding di negara Amerika Selatan itu.
Mereka mesti mengemas koper lebih cepat dan hanya menyaksikan perjuangan rekan-rekannya yang lain di bangku penonton.
Baca juga: Kisruh Bulutangkis Inggris di Olimpiade Tokyo 2020 Jadi Sorotan Media Kenamaan Dunia
Ahsan/Hendra mengaku tak akan terlalu ambisius kala berlaga di Olimpiade Tokyo 2020.
Menurut mereka, ambisi yang menggebu bisa jadi bumerang bagi permainan di atas lapangan.
Ganda putra senior ini lebih memilih untuk melaju selangkah demi selangkah kala berkompetisi di ajang empat tahunan tersebut.
Selain itu, Ahsan juga tak menampik faktor umur ikut bermain dalam menentukan strategi yang akan digunakan.
Pola pikir yang mereka miliki juga banyak dipengaruhi oleh faktor usia yang semakin dewasa.
"Pelajaran yang didapat dari Olimpiade 2016, untuk sekarang kami tidak mau terlalu berambisi," ungkap Mohammad Ahsan dikutip dari Badminton Indonesia.
"Jalani saja step by step."
"Kami hanya memikirkan bagaimana caranya kami bisa bermain dengan irama kami dan mengeluarkan kemampuan terbaiklah."
"Usia juga kan sudah bertambah dibanding dulu," sambungnya.
Sebagai target awal, Daddies ingin memastikan bisa menggondol medali di ajang prestisius itu.
Mereka tak keberatan soal medali apa yang nantinya akan diraih.
Yang penting, impian membawa medali Olimpiade Tokyo menjadi paling utama.
Keinginan mereka itu bisa saja terwujud lantaran tekanan yang mereka pikul tak sebesar lima tahun silam.
Kini, tekanan tersebut ada pada pasangan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya.
Sementara The Daddies bisa dibilang lebih sebagai kuda hitam yang siap menggebrak.
"Target kami bisa meraih medali dulu, itu saja untuk sekarang. Semoga nanti di sana bisa main maksimal," ujar Hendra Setiawan.
"Di tahun ini kami tidak terlalu diunggulkan, jadi kami berharap bisa main lebih lepas."
"Tapi tekanan tetap ada, mau dianggap seperti turnamen biasa juga tidak bisa karena ini Olimpiade."
"Di 2016 kami sangat diandalkan tapi hasilnya malah kurang baik," lanjutnya.
Berita terkait Bulutangkis lainnya
(Tribunnews.com/Guruh)