News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bulutangkis

Belajar dari Pengalaman, Ahsan/Hendra Bakal Lakukan Ini di Olimpiade Tokyo 2020

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, menjalani laga babak kedua Denmark Open 2019 di Odense Sportspark, Kamis (17/10/2019). Pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mengaku tak terlalu ambisius dalam menjalani hari di Olimpiade Tokyo 2020.

TRIBUNNEWS.COM - Ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan akan tampil di Olimpiade Tokyo 2020.

Ajang Olimpiade Tokyo 2020 akan menjadi kali kedua bagi Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan tampil di level sekelas olimpiade.

Sebelumnya, pasangan berjuluk The Daddies itu juga tampil di gelaran Olimpiade Rio 2016 lalu.

Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (badmintonindonesia.org)

Baca juga: Daftar Lengkap 25 Anggota Tim Bulutangkis Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020

Baca juga: Tim Bulutangkis Indonesia Tiba di Jepang Langsung Jalani Tes Saliva, Hasilnya Negatif Semua

Bisa dibilang, Ahsan/Hendra memiliki pengalaman yang luar biasa untuk tampil di ajang sekelas Olimpiade.

Keduanya pun juga mengambil pelajaran berharga dari kiprah mereka di Brasil lima tahun lalu.

Diketahui, Daddies gagal lolos dari fase grup saat bertanding di negara Amerika Selatan itu.

Mereka mesti mengemas koper lebih cepat dan hanya menyaksikan perjuangan rekan-rekannya yang lain di bangku penonton.

Baca juga: Kisruh Bulutangkis Inggris di Olimpiade Tokyo 2020 Jadi Sorotan Media Kenamaan Dunia

Ahsan/Hendra mengaku tak akan terlalu ambisius kala berlaga di Olimpiade Tokyo 2020.

Menurut mereka, ambisi yang menggebu bisa jadi bumerang bagi permainan di atas lapangan.

Ganda putra senior ini lebih memilih untuk melaju selangkah demi selangkah kala berkompetisi di ajang empat tahunan tersebut.

Selain itu, Ahsan juga tak menampik faktor umur ikut bermain dalam menentukan strategi yang akan digunakan.

Pola pikir yang mereka miliki juga banyak dipengaruhi oleh faktor usia yang semakin dewasa.

Ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan saat melawan rekan senegara Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto pada pertandingan semifinal Indonesia Masters 2020, di Istora Senayan, Sabtu (18/1/2020). Ahsan/Hendra dipaksa bermain tiga set dan berhasil melaju ke final dengan skor 21-12 18-21 21-17. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

"Pelajaran yang didapat dari Olimpiade 2016, untuk sekarang kami tidak mau terlalu berambisi," ungkap Mohammad Ahsan dikutip dari Badminton Indonesia.

"Jalani saja step by step."

"Kami hanya memikirkan bagaimana caranya kami bisa bermain dengan irama kami dan mengeluarkan kemampuan terbaiklah."

"Usia juga kan sudah bertambah dibanding dulu," sambungnya.

Sebagai target awal, Daddies ingin memastikan bisa menggondol medali di ajang prestisius itu.

Mereka tak keberatan soal medali apa yang nantinya akan diraih.

Yang penting, impian membawa medali Olimpiade Tokyo menjadi paling utama.

Berikut adalah link live streaming YouTube Malaysia Master 2020, ada Ahsan/Hendra dan Fajar/Rian. (PBSI/Nafielah)

Keinginan mereka itu bisa saja terwujud lantaran tekanan yang mereka pikul tak sebesar lima tahun silam.

Kini, tekanan tersebut ada pada pasangan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya.

Sementara The Daddies bisa dibilang lebih sebagai kuda hitam yang siap menggebrak.

"Target kami bisa meraih medali dulu, itu saja untuk sekarang. Semoga nanti di sana bisa main maksimal," ujar Hendra Setiawan.

"Di tahun ini kami tidak terlalu diunggulkan, jadi kami berharap bisa main lebih lepas."

"Tapi tekanan tetap ada, mau dianggap seperti turnamen biasa juga tidak bisa karena ini Olimpiade."

"Di 2016 kami sangat diandalkan tapi hasilnya malah kurang baik," lanjutnya.

Berita terkait Bulutangkis lainnya

(Tribunnews.com/Guruh)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini