TRIBUNNEWS.COM - Pebulutangkis asal Jepang, Yuta Watanabe akan kembali memainkan peran ganda, kali ini dalam ajang Olimpiade Tokyo 2020.
Yuta Watanabe merupakan unggulan empat untuk ganda putra, dia juga tak kalah hebat dalam ganda campuran dengan menempati peringkat 5 BWF.
Dengan peran ganda ini otomatis tenaga dan pikiran yang diemban pemain berusia 24 tahun ini lebih dibandingkan pemain lainnya yang satu generasi.
Tapi, dia mencoba utuk tetap fokus dan berharap bisa memberikan penampilan terbaik untuk pertandingan yang dijalani.
Baca juga: Coach Naga Api Ungkap Hambatan Terbesar Sektor Ganda Putra di Olimpiade Tokyo 2021
"Saya hanya ingin memberikan penampilan terbaik saya di semua turnamen yang saya ikuti," buka Yuta Watanabe, dikutip dari BWF.
"Saya tidak terlalu mementingkan Olimpiade (Tokyo 2020), jadi saya tidak perlu berkeliling turnamen dengan memikirkan perlombaan Olimpiade," tambahnya.
Yuta Watanabe berpasangan dengan Hiroyuki Endo di sektor ganda putra.
Sedangkan di ganda campuran, Yuta Watanabe berduet denga Arisa Higashino.
Apa yang ada dalam benak seorang Yuta Watanabe ketika memainkan dua pertandingan dalam satu turnamen, kuncinya dengan tidak terlalu memikirkan masa depan, tapi fokus apa yang ada di depan.
Baca juga: Fakta Olimpiade Tokyo 2021: Ganda Putri Tanpa Emas, Beban & Tantangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu
"Kami berdua orang yang tidak terlalu banyak berpikir," kata Watanabe soal pasangannya di ganda campuran, Arisa Higashino.
"Jadi kami tidak melihat terlalu jauh ke masa depan, dan kami percaya bahwa lingkungan setiap orang adalah sama, dan tidak dapat diubah.
"Kami hanya mencoba melakukan apa yang kami bisa untuk membuat situasi lebih baik," jelasnya.
Yuta Watanabe sepanjang gelaran 2021 memperlihatkan bagaimana konsistensinya bermain.
Dia bersama Endo berhasil mengalahkan Minion, ganda putra unggulan Indonesia, Marcus/Kevin di final All England.
Yuta juga berhasil meraih gelar bergengsi itu dengan pasangan campurannya, Arisa.
“Ketika kami memenangkan All England pada tahun 2020, saya menyadari bahwa apa yang telah kami lakukan sejauh ini benar, dan itu memberi saya kepercayaan diri dan saya puas sejauh ini,” lanjut Watanabe.
Tapi balik lagi, Yuta dengan prinsipnya yang terlalu euforia dengan kemenangannya, cukup sesaat, dan penting melihat ke belakang.
Namun harus bisa bertahan untuk mempertahankan apa yang didapatkan dan berjuang untuk yang ada di depan.
"Dalam pikiran saya, senang atau sedih sesaat, dan kemudian semuanya menjadi masa lalu, dan akan selalu ada kompetisi yang akan datang atau hal-hal yang harus kita tuju.
"Jadi, di tengah semua ini, perlu bagi kita untuk melihat ke belakang sejenak, tetapi saya mencoba untuk mempertahankan perasaan yang kuat untuk memulai dari awal setelahnya," paparnya.
Watanabe berharap bisa memberikan penampilan terbaik di Olimpiade Tokyo 2020, dan dia akan mendedikasikannya kepada orang-orang yang merasakan sakitnya pandemi Covid-19.
“Saya pikir yang bisa kami lakukan sebagai pesaing adalah melakukan yang terbaik. Kami berharap dengan melakukan itu, orang-orang di sekitar kami dan orang-orang yang menonton kami akan merasakan sesuatu, meskipun kami tidak dapat memutuskan sesuatu itu, kami berharap kami dapat memberikan kesan yang baik kepada orang-orang di sekitar kami. Saya pikir itulah yang dimaksud dengan Olimpiade kali ini," pungkas Watanabe.
Berita terkait Olimpiade Tokyo 2020
(Tribunnews.com/Sina)