Laporan reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keberhasilan seorang pelatih adalah ketika melihat anak asuhnya berhasil.
Windy Cantika Aisah, lifter Indonesia berhasil memberikan medali perunggu di kejuaraan Olimpiade Tokyo 2020, Sabtu (24/7/2021) kemarin.
Selain menjadi medali pertama untuk Indonesia di Olimpiade, Aisah menorehkan tinta emas ini kala usianya belum genap 20 tahun tetapi bisa meraih medali perunggu Olimpiade dengan total angkatan 194 Kg.
Keberhasilan ini juga membuktikan manjurnya strategi tim pelatih mengingat di kategori snatch sempat terlihat gugup di angkatan pertama dengan berat 84 Kg.
Namun, dalam kesempatan clean and jerk, Windy berhasil mengangkat tiga angkatan dengan sukses mulai dari beban 103 Kg, 108 Kg hingga 110 Kg.
Keberhasilan inipun menyita kisah menarik. Dirdja Wihardja menjelaskan dirinya memberikan pesan semangat untuk Windy.
"Setelah snatch saya motivasi, pertandingan belum selesai.Kamu yang biasa bagus di snatch, hari ini diberi Allah menang di Clean and Jerk. Buat hal yang tak mungkin menjadi mungkin, disini tempatnya," tutur Dirdja, Sabtu (24/7/2021) malam, mengenang pesannya kepada Windy di tengah-tengah pertandingan.
Menariknya, Windy pun langsung membuktikan diri.
Tiga angkatan mulai dari 103 Kg, 108 Kg, hingga 110 Kg, berhasil diangkat tanpa hambatan.
Melihat Windy mengunci poin untuk raihan medali perunggu, sang pelatih pun mengaku terharu.
"Saya sampai menangis," tambah pelatih bertangan dingin ini.
Alhasil, suksesnya Windy memberikan medali perunggu, membuat suasana di regu angkat besi semakin bersemangat menorehkan hasil terbaik yaitu meraih medali.