Rekor menterengnya tak berhenti di situ saja.
Ia menduplikasi rekor apik tersebut di sektor ganda putra.
Bersama Hiroyuki Endo, ia tampil dalam 213 laga dan memenangkan 145 laga di antaranya.
Skillnya yang mumpuni berbanding lurus dengan prestasi di atas lapangan.
Yuta mengoleksi 3 medali perunggu pada Kejuaraan Bulu Tangkis Junior dan 4 perunggu pada Kejuaraan Bulu Tangkis Asia Junior.
Selain itu, ia juga terpilih sebagai salah satu wakil untuk Jepang di Piala Sudirman 2017 di Gold Coast, Australia dan meraih medali perunggu setelah berhasil mencapai babak semi final.
Rekor Langka
Namun, prestasinya yang paling mentereng dan ikonik adalah ketika memenangi ajang All England.
Tak cuma sekali, ia memenanginya sebanyak dua kali.
Yang membuat unik adalah, Yuta memenangkan gelar di turnamen bulutangkis tertua itu dalam dua nomor yang berbeda.
Yuta sukses memenangkan turnamen bulutangkis negeri Ratu Elizabeth itu pada tahun 2018 dengan Arisa Higashino.
Artinya, ia mengamankan gelar di tahun 2018 itu di nomor ganda campuran.
Dua tahun berselang, Yuta kembali merengkuh trofi All England, kali ini bersama Hiroyuki Endo.
Kini, ia mencoba mengulangi raihan langkanya di All England pada ajang Olimpiade Tokyo 2021.
Sejauh ini, perjalanan Yuta di sektor ganda campuran dan putra masih terbilang mulus.
(Tribunnews.com/Guruh)