Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eko Yuli Irawan, lifter Indonesia peraih medali perak Olimpiade Tokyo 2020 sedang hangat-hangatnya dibicarakan dewasa ini.
Selain berhasil mempertahankan medali perak Olimpiade, Eko disanjung karena tak pongah.
Di Tokyo, Jepang, tuan rumah Olimpiade Tokyo 2020, Eko meraih medali perak dari cabang angkat besi kelas 61 kilogram (kg) putra, Minggu (25/7) kemarin.
Total angkatan Eko seberat 302 kg. Medali emas direbut wakil Cina, Li Fabin dan medali perunggu menjadi milik lifter Kazakhstan, Igor Son.
Hasil di Tokyo mengulang pencapaian pada Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil. Lima tahun lalu, Eko harus mengakui kekuatan lifter Kolombia, Oscar Figueroa.
Eko Yuli membuktikan diri sebagai atlet yang konsiten menyumbang medali Olimpiade sejak 2008 lalu.
Eko mendapat medali perunggu di Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London tahun 2012.
Pada Olimpiade Rio de Janeiro tahun 2016, Eko meraih medali perak dan kini pencapaian yang sama ia torehkan di Olimpiade Tokyo 2020, yang baru digelar di 2021 akibat pandemi Covid-19.
Keluarga sendiri meyakini Eko masih termotivasi untuk meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024 nanti.
Hal ini disampaikan oleh Arif Hidayat, adik ipar Eko Yuli.
"Saya yakin dia bisa meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024 nanti. Apalagi pikirannya plong, tidak ada masalah dan sehat," ujar Arif.
Eko sendiri memang sudah mengatakan kepada keluarga bahwa dirinya akan pensiun jika medali emas telah diraih, sembari menunggu regenerasi peraih medali bermunculan.
Meskipun usianya akan nanti mencapai 35 tahun. Arif meyakini konsistensi abang iparnya akan membuahkan hasil terbaik di Paris nanti.