Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mantan pebulutangkis Indonesia, Ivana Lie (61) berharap pemerintah tetap memperhatikan mantan atlet-atlet Indonesia yang telah mengharumkan Indonesia di masa lampau.
Salah satu yang ia harapkan yakni pemerintah bisa memberikan bonus seperti asuransi yang nantinya bisa digunakan ketika sedang sakit.
Harapan ini ia sampaikan lantaran melihat mantan pasangannya di sektor ganda putri, Verawaty Wiharjo (63) yang sempat kesulitan dapat perawatan rumah sakit lantaran penyakit kanker paru-paru yang dialaminya.
Bahkan, sang suami Verawaty harus lebih dulu menulis surat ke Presiden Joko Widodo hingga akhirnya, pebulutangkis yang meraih Juara Dunia 1980, dua kali emas SEA Games (1981,1987), medali emas Asian Games (1978) dan beberapa gelar juara lainnya baru dapat diberikan perhatian oleh pemerintah.
Kini, sang legenda yang tengah terbaring lemah pun sudah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Kanker Dharmais.
“Ini kan selalu sering banget kejadian seperti ini, dan sekarang kan ada momentum habis Olimpiade ini kan menang-menang kan dapat bonus, selalu sistem pemerintah kan memberikan hadiah untuk jangka sekarang saja, padahal kalau yang bagus dan tidak repot lagi harusnya hadiah itu bukan cuma bonus saja tapi juga misalnya ada asuransi yang bisa mencakup kedepannya ketika kita tidak produktif lagi,” ungkap Ivanna saat dihubungi Tribunnews, Jumat (30/7/2021).
“Kalau sehari-hari bisa survive tapi begitu sakit tidak ada asuransi gimana. BPJS kan tahu sendiri gimana, jadi nantinya bisa dikaitkan ke situ (asuransi),” harapnya.
Ia berharap kedepan pemerintah bisa memperhatikan atlet-atlet yang khususnya telah mengharumkan Indonesia dengan raihan prestasi tinggi hingga masa tua dan dalam keadaan sakit.
Ivanna tak ingin seperti kejadian seperti ini – atlet berprestasi tak dapat perhatian saat sakit kembali terjadi.
“Pastilah pemerintah harus ada perhatian, tapi unutk kedepan sistemnya penghargaan kepada atlet itu diubah, yang prestasi tingkat tinggi seperti Olimpiade, buat negara memberikan hadiah seperti asuransi, uangnya itu sebagian untuk asuransi atau satu lagi pekerjaan, itu masukan,” kata juara Asian Games 1982 itu.
“Kalau jaman Vera, jaman saya tidak ada hadiah-hadiah besar seperti sekarang ini, SEA Games pun kita menang emas hadiahnya cuma thank you saja,” lanjutnya.
“Kedepannya untuk memutus masalah seperti ini yaitu tadi hadiah itu jangan cuma buat sekarang saja tapi juga buat nanti kedepannya,” harap Ivanna.