TRIBUNNEWS.COM - Satu langkah lagi, ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu berpeluang mempersembahkan medali emas pertama untuk Tanah Air dalam gelaran Olimpiade 2021.
Greysia Polii/Apriyani Rahayu akan bertanding di partai final bulutangkis Olimpiade 2021 melawan wakil China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, pada Senin (2/8/2021).
Dukungan terus mengalir untuk ganda putri pertama yang berhasil menorehkan tinta sejarah untuk Indonesia dalam gelaran multi event olahraga internasional empat tahunan itu.
Begitu juga dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Baca juga: Menpora Bangga Prestasi Greysia Polii/Apriyani Rahayu di Olimpiade Tokyo 2020
Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, memposting sebuah video melaui akun Instagram pribadinya, @ridawankamil yang berisikan rangkaian foto Greys/Apri di Olimpiade 2021.
Video tersebut diiringi backsound lagu Kebyar-kebyar, ciptaan dari pencipta lagu legendaris yang nyentrik, Gombloh.
Pada kolom caption, Kang Emil menuliskan:
"Ganda Putri kita masuk final.
Medali Perak itu pasti, medali emas itu doa kita semua. Bismillah.
Semangat! Greysia Polii @greyspolii dan Apriyani Rahayu @r.apriyanig.
Kami kirim power of love and prayer to both of you."
Baca juga: Greysia Polii Selalu Semangati Apriyani Rahayu Saat Laga Semifinal Melawan Ganda Korea
Capaian ini memang sangat fantastis untuk sektor tunggal putri karena mereka adalah pasangan pertama Indonesia yang mencapai final Olimpiade.
Semangat juang dan kegigihan Greys/Apri begitu terasa sejak awal penyisihan grup Olimpiade Tokyo 2021.
Bagaimana mereka keluar sebagai jawara grup dan mengalahkan pasangan China, Du Yue/Li Yin Hui, dalam total waktu 100 menit.
Waktu tersebut tercatat sebagai pertandingan terlama dalam cabang olahraga badminton Olimpiade 2021.
Dan kemenangan atas China tersebut merupakan kemenangan pertama ganda putri Indonesia sejak 1996 Atalanta.
Jelang Lawan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China)
Pada partai final nanti, Greys/Apri akan menghadapi wakil China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.
Dalam catatan 9 pertemuan terakhir keduanya, Chen/Jia lebih banyak meraih 6 kemenangan. Sedangkan Greysia/Apriyani baru 3 kali.
Awal pertemuan Greysia/Apriyani dengan Chen/Jia terjadi di Prancis Open 2017 lalu.
Saat itu, Greysia/Apriyani sukses mengalahkan Chen/Jia lewat straight game.
Namun dua pertarungan berikutnya di Hongkong Open 2017 dan Thomas Uber Cup 2018, Chen/Jia berhasil membalaskan dendamnya.
Pada Hongkong Open 2017 wakil Indonesia ini menyerah 21-14 16-21 15-21 dan di Thomas Uber Cup 2018.
Baca juga: Tak Percaya Bisa Lolos ke Final Olimpiade Tokyo, Greysia Polii: Ini Bonus dari Tuhan
Dalam pertarungan keempat, Greysia/Apriyani berhasil kembali menang dari Chen/Jia di BWF World Championships 2018.
Sayangnya Greysia/Apriyani kembali takluk di tiga turnamen BWF World Tour Finals 2018, All England 2019 dan Australia Open 2019.
Setelah tiga kekalahan beruntun, Greysia/Apriyani comeback gantian menang di BWF World Championship 2019.
Untuk pertemuan terakhir di BWF World Tour Finals 2019.
Meskipun kalah dari head to head, Greys/Apri tak gentar, mereka akan berusah semaksimal dan sebaik mungkin untuk bisa mempersembahkan medali emas pertama Olimpiade Tokyo 2021 untuk Indonesia.
"Saya belum ingin puas dulu, kami masih harus bermain untuk (medali) emas," ujar Apri, dikutip dari Badminton Indonesia.
"Ya, masih ada tugas yang harus kami selesaikan.Saya belum banyak yang bisa disampaikan tapi kami memohon doa restu dan dukungan seluruh rakyat Indonesia untuk kami di final.
"Semoga kami bisa memberikan yang terbaik," pungkas Greys.
Semangat Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, Pahlawan Indonesia di Olimpiade 2021!
Berita terkait Olimpiade 2021
(Tribunnews.com/Sina)