TRIBUNNEWS.COM - Tiga rekor diciptakan oleh Greysia Polii/Apriyani Rahayu selama keduanya berkiprah di Olimpiade 2021.
Greysia/Apriyani sukses meraih medali emas di Olimpiade 2021 cabor bulutangkis sektor ganda putri, Senin (2/8/2021).
Keberhasilan tersebut dihasilkan usai Greysia/Apriyani mengalahkan wakil China, Chen Qingchen/Jia Yifan dua set langsung, 21-19, 21-15 di Musashino Forest Plaza.
Keberhasilan Greys/Apri ini menjadi sumbangan medali emas pertama Indonesia di Olimpiade 2021.
Baca juga: Diawali Susy Susanti ke Greysia/Apriyani, Berikut Pebulutangkis Indonesia yang Raih Emas Olimpiade
Baca juga: Raih Medali Emas Olimpiade 2020, Greysia/Apriyani: Terima Kasih Masyarakat Indonesia
Sektor ganda putri Indonesia juga sukses mempertahankan tradisi menyabet medali emas di turnamen empat tahunan tersebut.
Kecuali, Indonesia pernah memiliki memori kelam pada tahun 2012 dengan tak bisa meraih medali sekeping sama sekali dari cabor bulutangkis.
Terlepas dari itu, ada tiga rekor yang dihasilkan Greysia/Apriyani selama berkiprah di Olimpiade 2021, dilansir dari laman Olympics.
1. Ganda putri pertama yang melaju ke semifinal dan final
Rekor pertama yang diciptakan Greysia/Apriyani menjadi ganda putri pertama Indonesia yang berhasil lolos ke babak final Olimpiade.
Sebelumnya, Greysia/Apriyani menciptakan sejarah baru sebagai ganda putri pertama Indonesia yang lolos ke semifinal Olimpiade.
Sejak cabor bulutangkis digelar pertama di Olimpiade 1992, belum ada ganda putri Indonesia yang mampu melewati babak perempat final.
Sebelumnya, ada empat ganda putri Indonesia yang mampu lolos ke perempat final.
Pasangan ganda putri di Olimpiade 1992, Olimpiade 1996, Olimpiade 2000, dan Olimpiade 2016 harus gagal saat menyentuh perempat final.
Greysia Polii sempat berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari di Olimpiade 2016.
Sayangnya, perjuangan kala itu harus kandas.
2. Ganda Putri Indonesia pertama peraih medali di Olimpiade
Greysia/Apriyani menjadi ganda putri pertama Indonesia yang mampu merebut medali emas di Olimpiade.
Melihat dari sejarah, ganda putri Indoesia harus gagal pada partai perempat final sejak Olimpiade 1992.
Tentu, kemenangan Greysia/Apriyani menjadi yang pertama dalam sejarah Indonesia di turnamen empat tahunan tersebut.
Badminton Indonesia terakhir menyumbang lewat ganda campuran di Olimpiade Rio 2016 lewat Owi/Butet.
3. Greysia Polii jadi pemain tertua sektor putri yang meraih medali emas
Rekor Greysia Polii menyentuh umur 33 tahun 356 hari menjadi peraih medali emas tertua di ganda putri badminton Olimpiade.
Rekor sebelumnya dipegang oleh Zhang Ning dari China yakni 33 tahun 89 hari pada Olimpiade Beijing 2008.
(Tribunnews.com/Giri)