News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Olimpiade 2021

Di Balik Keberhasilan Raih Medali Emas Olimpiade, Greysia Polii Lakoni Jalan Terjal Tak Mudah

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Husein Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Atlet Indonesia Apriyani Rahayu (kanan) dan Greysia Polii Indonesia berpose dengan medali emas bulu tangkis ganda putri mereka pada upacara selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 2 Agustus 2021.

TRIBUNNEWS.COM - Perjalanan berliku sempat dirasakan oleh Greysia Polii sebelum berhasil mendulang medali emas Olimpiade Tokyo 2021 bersama Apriyani Rahayu pada hari ini, Senin (2/8/2021).

Berbagai situasi tak mudah sempat mengiringi perjuangan Greysia Polii untuk bisa mencapai titik terbaiknya saat ini.

Jauh sebelum momen kemenangan manis dalam laga final Olimpiade Tokyo hari ini, Greysia Polii harus melewati berbagai hal sulit yang ia hadapi.

Sebagaimana misal perjalanan berliku Gresyia Poli ketika berkesempatan tampil perdana di Olimpiade London 2012.

Baca juga: Greysia-Apriyani Raih Emas Olimpiade Tokyo, Raisa Menangis Haru: Dadaku Sesak

Indonesia's Greysia Polii (R) and Meilana Jauhari (L) leave the court after their women's doubles badminton match against South Korea's Kim Min Jung and Ha Jung Eun at the London 2012 Olympic Games in London on July 31, 2012. The South Korean pair won the match 18-21, 21-14, 21-12. Eight women badminton players at the Olympics were charged by the sport's governing body on August 1, 2012, with 'throwing' matches to secure an easier draw in the next round. Four pairs in the women's doubles competition - one from China, one from Indonesia and two from South Korea - could be disciplined after the Badminton World Federation (BWF) took action. AFP PHOTO / ADEK BERRY (AFP/ADEK BERRY)

Baca juga: Diawali Susy Susanti ke Greysia/Apriyani, Berikut Pebulutangkis Indonesia yang Raih Emas Olimpiade

Kala itu, perjuangan Greysia Polii harus terganjal adanya masalah skandal pelik yang ia alami bersama duet pasangannya yakni Meiliana Jauhari.

Skandal yang dialami Greysia Polii diawali oleh insiden dalam laga pamungkas Grup C Olimpiade Tokyo 2021.

Pasangan Greysia/Meliana diduga telah mencederai sportivitas lantaran secara sengaja enggan tampil dalam performa terbaiknya dalam laga tersebut.

Alhasil pihak penyelenggara memutuskan untuk mendiskualifikasi keduanya dari ajang Olimpiade Tokyo 2012 silam.

Greysia Polii pun mengingat betul kejadian apes tersebut, ia bahkan menyebut hal itu sebagai titik baliknya untuk tidak menyerah.

"Saya pikir Olimpiade London telah mengajarkan saya untuk tidak menyerah," ungkap Greysia dilansir laman resmi BWF.

Greysia Polii dari Indonesia merayakan kemenangan dengan Apriyani Rahayu dari Indonesia dalam pertandingan semifinal bulu tangkis ganda putri melawan Shin Seung-chan dari Korea Selatan dan Lee So-hee dari Korea Selatan selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 31 Juli, 2021. (Pedro PARDO / AFP)

Perjalanan berliku Greysia Polii ternyata berlanjut ketika ia menjadi wakil Indonesia lagi di perhelatan Olimpiade Rio 2016.

Kala itu, Nitya Krishinda Maheswari yang menjadi partner bagi Greysia Polii harus mengalami cedera lutut parah.

Keputusan pensiun terpaksa diambil oleh Nitya Krishinda mengingat parahnya cedera lutut yang ia alami.

Cedera yang didapatkan rekan duetnya itu ternyata sempat membuat Greysia Polii ingin menyerah dan memutuskan pensiun.

Baca juga: Video Momen Selebrasi Greysia/Apriyani Menangis Haru Saat Memastikan Diri Meraih Emas Olimpiade

Hanya saja Greysia Polii mengurungkan niatnya setelah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pelatihnya.

Keputusan Greysia Polii terbukti tepat mengingat ia akhirnya mendapatkan pasangan yang tepat dalam diri Apriyani rahayu.

Sejak dipasangkan dengan Apriyani Rahayu tahun 2017, perjalanan Greysia Polii untuk meraih prestasi terbaik dimulai sampai sekarang.

Atlet Indonesia Apriyani Rahayu (kanan) dan Greysia Polii Indonesia berpose dengan medali emas bulu tangkis ganda putri mereka pada upacara selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 2 Agustus 2021. (Alexander NEMENOV / AFP)

Dan jalan berliku terakhir yang dilewati oleh Greysia Polii kala ia ditinggal oleh kakak kandungnya, Ricketsia Polii.

Kejadian meninggalnya Ricketsia Polii seakan menjadi pukulan telak bagi Greysia Polii lantaran peran luar biasa yang dijalaninya.

Terlebih lagi, Greysia merasa bahwa sang kakak layaknya sang ayah karena sudah menjadi yatim sejak berusia dua tahun.

Hingga pada akhirnya berbagai ujian itu berhasil dilewati oleh Greysia Polii setelah berhasil memenangkan medali emas Olimpiade Tokyo 2021.

Baca juga: Sempat Diganggu Challange Chen/Jia, Tangis Greysia/Apriyani Pecah Saat Bola Dinyatakan Keluar

Greysia Polii/Apriyani Rahayu secara gemilang mampu mempecundangi wakil China di final Olimpiade Tokyo 2021.

Duet Greysia/Apriyani mampu menyudahi perlawanan Chen Qingchen/Jia Yifan dengan skor 21-19 dan 21-15 di final ganda putri Olimpiade Tokyo, Senin (2/8/2021).

Atlet Indonesia Apriyani Rahayu (kanan) dan Greysia Polii Indonesia memberi hormat dengan medali emas bulu tangkis ganda putri mereka pada upacara selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 2 Agustus 2021. (Pedro PARDO / AFP)

Kemenangan melawan Chen Qingcben/Jia Yifan membuat pasangan Greysia/Apriyani berhak mendapatkan medali emas di Olimpiade edisi kali ini.

Medali emas yang didapatkan Greysia/Apriyani secara tidak langsung mengakhiri penantian panjang Indonesia mendulang medali emas di sektor ganda putri Olimpiade.

Pasangan Greysia/Apriyani kini berhak menyandang status ganda putri pertama Indonesia yang berhasil mendulang medali emas di Olimpiade.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini