News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Olimpiade 2021

Profil Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, Berpasangan Sejak Usia Junior hingga Pernah Bemain Rangkap

Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Gigih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pebulu tangkis China Chen Qingchen (kanan) dan Jia Yifan dari China melakukan selebrasi setelah memenangkan pertandingan semifinal bulu tangkis ganda putri melawan Kong Hee-yong dari Korea Selatan dan Kim So-yeong dari Korea Selatan selama Pertandingan Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 31 Juli 2021.

TRIBUNNEWS.COM - Ganda putri China, Chen Qingchen/Jia Yi Fan akan menjadi lawan tangguh bagi andalan Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu di perebutan medali emas Olimpiade Tokyo 2021 cabang olahraga bulutangkis.

Pertarungan antara Greysia Polii/Apriyani vs Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dijadwalkan berlangsung di Musashino Forest Sports Plaza, Tokyo, Senin (2/8/2021).

Laga menegangkan yang mempertemukan Greysia Polii/Apriyani vs Chen Qing Chen/Jia Yi Fan mulai pukul 11.50 WIB.

Keseruan pertandingan Greysia Polii/Apriyani vs Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dapat disaksikan melalui Indosiar dan Vidio.com sebagai pemegang hak siar Olimpiade Tokyo 2021.

Pebulutangkis China Jia Yifan (kanan) melakukan pukulan di samping pebulu tangkis China Chen Qingchen dalam pertandingan semifinal bulu tangkis ganda putri melawan Kong Hee-yong dari Korea Selatan dan Kim So-yeong dari Korea Selatan selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 31 Juli 2021. (Alexander NEMENOV / AFP)

Baca juga: Final Olimpiade Tokyo 2021: Sudah 9 Kali Bertanding, Chen/Jia Sebut Greysia/Apriyani Saingan Terkuat

Baca juga: Final Bulutangkis Olimpiade 2021 - Upaya Greysia/Apriyani Rusak Dominasi China & Mimpi Buruk 2012

Sebelum bertemu dalam perebutan emas, baik Chen/Jia dan Greysia/Apriyani sukses meraih kemenangan dari lawanya yang berasal dari Korea Selatan.

Chen/Jia mengalahkan Kim So-yeong/Kong Hee-yong dalam waktu 43 menit dengan straight game, 21-15, 21-11.

Adapun Greysia/Apriyani menang dari Lee So Hee/Shin Seung Chan, juga melalui dua babak langsung, 21-19 dan 21-17.

Berdasarkan hal itu, Chen/Jia dan Greysia/Apriyani meraih kemenangan di Semifinal sekaligus memupuskan harapan Korea Selatan untuk mengirimkan dua wakilnya untuk berebut medali emas dan perak.

Alhasil, partai puncak ganda putri Final Olimpiade Tokyo 2021 cabor bulutangkis mempertemukan Greysia/Apriyani dengan Chen/Jia.

Menariknya, ini merupakan pertarungan kesepuluh bagi Greysia/Apriyani dan Chen/Jia.

Dalam 9 pertemuan terakhir keduanya, Chen/Jia lebih banyak meraih 6 kemenangan. Sedangkan Greysia/Apriyani baru 3 kali.

Greysia Polii dari Indonesia dan Apriyani Rahayu dari Indonesia (kiri) merayakan setelah memenangkan pertandingan semifinal bulu tangkis ganda putri melawan Shin Seung-chan dari Korea Selatan dan Lee So-hee dari Korea Selatan selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 31 Juli 2021. (ALEXANDER NEMENOV / AFP)

Baca juga: Kehadiran Apriyani Sadarkan Greysia Polii untuk Tidak Buru-buru Memutuskan Pensiun dari Bulu Tangkis

Lantas siapakah Chen/Jia?

Dirangkum dari berbagai sumber, Chen Qingchen dan Jia Yi Fan sudah sejak dahulu dipasangkan pada usia junior.

Namun sebelum mereka berpasangan, Jia awalnya bermain di sektor ganda putri bersama Huang Dongping (peraih medali emas ganda campuran Olimpiade 2021).

Sedangkan Chen merajut kekompakannya dengan He Jiaxin.

Barulah pada tahun 2013, saat keduanya sama-sama berusia 16 tahun, Chen/Jia berpasangan untuk pertama kalinya.

Butuh waktu setahun untuk keduanya menghasilkan juara.

Tepatnya meraih juara dunia junior (BWF World Championship) 2014 dan 2015.

Ketika perjalannya naik tingkat ke senior, kedua sempat bermain rangkap di nomor ganda campuran.

Jia bersama Zhou Haodong sedangkan Chen pernah dipasangkan dengan tiga atlet putra China.

Yakni, Liu Chen, Huang Kaixiang hingga Zheng Siwei.

Untuk kesuksesan di nomor ganda campuran, Chen prestasinya lebih terlihat saat bertandem dengan Zheng.

Pasangan Chen/Zheng sukses meraih juara dunia junior dan Asia 2015.

Bahkan secara total, Chen/Zheng meraih 14 gelar di BWF Superseries, BWf Grand Prix, dan BWF International Challenge.

Berkat prestasinya itu, Chen/Zheng sempat menduduki pasangan ganda campuran terbaik nomor satu dunia pada 2017 lalu.

Meskipun sempat bermain rangkap, kehebatan duet Chen/Jia tidak luntur.

Deretan prestasi keduanya baru mulai terlihat di periode akhir 2016.

Yakni sukses menggondol enam gelar selama tahun 2017, seperti Indonesia Open dan China Open super 1000.

Gelar inilah yang membuat Chen Qingchen dan Jia Yifan lantas dinobatkan sebagai ganda putri ranking 1 dunia pada November 2017.

Sayangnya pada tahun 2018, Chen/Jia sempat menurun akibat naiknya pamor pasangan ganda Jepang Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi dan Fukushima/Hirota.

Evaluasi penurunan penampilan itu berhasil mereka lakukan dan bisa comeback di tahun 2019 dengan memenangi lima gelar.

Diantaraya juara All England, China Open, dan BWF World Tour Finals. Semuanya dengan mengalahkan ganda putri Jepang, Ayaka/Misaki dan Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara.

Untuk tahun 2020 sendiri, semua olahraga mati suri akibat pandemi Covid-19 di seluruh dunia, tak terkecuali badminton.

Kini pada tahun 2021 pun, Chen/Jia berpeluang meraih medali emas Olimpiade 2021 dengan syarat mengalahkan wakil Indonesia Greysia/Apriyani.

(Tribunnews.com/Ipunk)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini