News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Olimpiade 2021

Sorotan Olimpiade Tokyo 2021: Nasib Berkebalikan Momota & Cordon Dikomentari Lee Chong Wei

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lee Chong Wei

TRIBUNNEWS.COM - Salah satu sorotan menarik yang menghiasi hasil bulutangkis Olimpiade Tokyo 2021 terjadi di sektor tunggal putra.

Medali emas sektor tunggal putra yang akhirnya berhasil dimenangkan Viktor Axelsen sempat diwarnai berbagai kejutan.

Seperti misalnya nasib berkebalikan yang dialami oleh Kento Momota (Jepang) dan Kevin Cordon (Guatamela).

Momota yang menjadi unggulan utama sekaligus wakil tuan rumah Olimpiade secara tak terduga tersingkir di babak awal.

Baca juga: Sorotan Bulutangkis: Redupnya Performa Jonatan Christie Pasca Medali Emas Asian Games 2018

Baca juga: Minus Ginting dan Jojo, Indonesia Kirim 21 Pebulu Tangkis ke Korea Open 2021

Pebulu tangkis Jepang Kento Momota bereaksi setelah mendapat poin dengan pemain Korea Selatan Heo Kwang-hee dalam pertandingan penyisihan grup bulu tangkis tunggal putra selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 28 Juli 2021. (Pedro PARDO / AFP)

Langkah Momota harus terhenti setelah ia tumbang ketika melawan salah seorang wakil Korea Selatan dalam perebutan tiket ke babak sistem gugur.

Tunggal putra nomor satu dunia itu secara tragis disingkirkan oleh non unggulan asal Korea Selatan, Heo Kwang Hee.

Pebulutangkis kidal itu harus mengakui keunggulan Heo Kwang Hee lewat straight game dengan skpr 15-21 dan 19-21.

Tumbangnya Momota tentu sangat mengejutkan berbagai pihak mengingat statusnya sebagai unggulan utama turnamen.

Momota pun mengaku dirinya merasa kesulitan untuk menampilkan performa terbaiknya dalam laga melawan Heo Kwang Hee.

Heo Kwang-hee dari Korea Selatan merayakan kemenangannya atas Kento Momota Jepang dalam pertandingan penyisihan grup bulu tangkis tunggal putra selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 28 Juli 2021. (Pedro PARDO / AFP)

Permainan agresif yang coba ia ingin tampilkan tak bisa terlihat saat berjumpa wakil Korea Selatan tersebut.

Alhasil Momota harus rela tersingkir lebih awal pada babak penyisihan grup sektor tunggal putra Olimpiade Tokyo 2021.

"Mohon maaf saya tidak dapat memenuhi semua harapan orang-orang terhadap saya, sulit bagi saya untuk menghadapi hasil ini," ujar Momota dilansir laman resmi BWF.

"Saya mencoba agresif, tetapi saya tidak bisa untuk tetap kuat secara emosional,".

"Kondisi fisik saya baik-baik saja, saya merasa sulit untuk bermain di level normal, ini akan jadi pengalaman yang baik," tukasnya menambahkan.

Baca juga: Legenda Bulutangkis Joko Suprianto Soroti Peforma Jonatan Christie di Olimpiade, Ada Apa Jojo?

Baca juga: Joko Suprianto: Anthony Ginting Didikte Chen Long Sampai Jatuh Bangun di Semifinal Olimpiade

Sementara itu, performa kejutan justru diperlihatkan oleh Kevin Cordon yang berasal dari Guatamela.

Pebulutangkis senior yang tak pernah diperhitungkan itu mampu melaju sampai tahap semifinal.

Petenis Guatemala Kevin Cordon melepaskan tembakan ke gawang Anthony Sinisuka Ginting dari Indonesia dalam pertandingan perebutan medali perunggu bulu tangkis tunggal putra pada Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 2 Agustus 2021. (Alexander NEMENOV / AFP)

Meskipun gagal dalam memenangkan laga saat perebutan medali perunggu, Cordon layak dianggap kejutan terbesar di Olimpiade Tokyo 2021, khususnya cabor bulutangkis.

Sepak terjang Cordon yang memiliki smash keras pun membuat banyak pecinta bulutangkis menaruh kekaguman atas performanya selama Olimpiade.

Bahkan, masyarakat Guatamela secara khusus menyambut kedatangan Cordon selayaknya seorang pahlawan di negerinya sendiri.

Alhasil nasib mujur Gordon yang mampu tampil sampai tahap semifinal mendapatkan apresiasi berbagai pihak.

Dua nasib berkebalikan antara Momota dan Cordon pun mendapatkan tanggapan dari legenda bulutangkis Malaysia, Lee Chong Wei.

Lee Chong Wei vs Lin Dan (Kompas)

Baca juga: Termasuk Greysia Polii dan Anthony Ginting, Rombongan Ketiga Wakil Indonesia Pulang ke Tanah Air

Lee Chong Wei menganggap Olimpiade memang merupakan panggung kejutan bagi siapapun.

Tekanan ketika bermain dalam ajang sekelas Olimpiade menjadi pembeda utama hasil pertandingan.

Alhasil tersingkirnya Kento Momota menjadi salah satu korban kejutan panggung Olimpiade itu sendiri.

"Siapa yang mengira Kento Momota dari Jepang tersingkir di babak penyisihan grup?," tanya Lee Chong Wei dilansir New Straits Times.

"Lalu siapa yang mengira Kevin Cordon dari Guatamela mencapai babak semifinal? Tidak ada," sambungnya.

"Ini pertandingan terbuka, pemain unggulan seperti Momota harus bermain di bawah tekanan luar biasa,".

'Sementara pemain Korea Selatan seperti Heo Kwang Hee tidak akan rugi,".

"Saya tahu perasaan itu dengan baik sebagai seorang mantan atlet Olimpiade," tukasnya menambahkan.

Apa yang dikatakan Lee Chong Wei barangkali ada benarnya mengingat ia sudah beberapa kali tampil di gelaran Olimpiade.

Meskipun belum pernah mencicipi medali emas lantaran selalu gagal dalam laga final saat bersua Lin Dan (London 2012) dan Chen Long (Rio 2016).

Lee Chong Wei tetaplah seorang legenda pebulutangkis tunggal putra yang disegani siapapun.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini