News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bulutangkis

Gagal Bersinar di Olimpiade, The Minions Dapat Masukan dari Legenda Bulutangkis Denmark

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Drajat Sugiri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo (depan) melakukan tembakan di samping pasangannya Marcus Fernaldi Gideon dari Indonesia dalam pertandingan penyisihan grup bulu tangkis ganda putra melawan Sean Vendy dari Inggris dan Ben Lane dari Inggris selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 24 Juli , 2021. Kegagalan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya untuk bersinar di turnamen besar membuat Morten Frost angkat bicara terkait kemungkinan yang akan terjadi.

TRIBUNNEWS.COM - Performa pebulu tangkis ganda putra, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya di Olimpiade Tokyo lalu bisa dibilang kurang maksimal.

Marcus/Kevin kandas di babak perempat final oleh pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

Kekalahan itu membuat ganda putra berjuluk The Minions tersebut harus menunda impian meraih emas di event Olimpiade Tokyo.

Reaksi pebulutangkis Taiwan Wang Chi-lin (kiri bawah) dan pebulutangkis Taiwan Lee Yang setelah memenangkan pertandingan penyisihan grup bulu tangkis ganda putra melawan Marcus Fernaldi Gideon dari Indonesia (kiri atas) dan Kevin Sanjaya Sukamuljo dari Indonesia selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 27 Juli 2021. (Pedro PARDO / AFP)

Baca juga: BWF Batalkan Taipei Open 2021, Pebulutangkis Top Dunia Fokus Piala Sudirman dan Piala Thomas-Uber

Sekaligus, mereka belum berhasil mematahkan 'kutukan' yang seakan mengikuti.

Diketahui, pasangan nomor satu dunia ini selalu gagal menjadi juara pada turnamen-turnamen prestisius.

Kejuaraan Dunia Badminton hingga Olimpiade menjadi bukti dari semua itu.

Padahal, Minions memiliki performa ciamik ketika berlaga di event lainnya.

Baca juga: Keseriusan Malaysia Benahi Prestasi Bulutangkis Demi Medali Emas Perdana di Olimpiade

Dalam turnamen 'reguler' mereka bisa tampil lepas dari menjawab ekspektasi besar yang berada di pundak.

Keanehan tersebut membuat legenda bulutangkis Denmark, Morten Frost angkat bicara.

Frost menjabarkan ada beberapa sebab dari gagalnya Marcus/Kevin menjadi juara di event tertentu.

Salah satunya datang dari para pesaing mereka yang lain.

Para pemain ganda putra saat ini berlomba untuk bisa menjungkalkan Minions dari singgasananya.

Otomatis, mereka menggenjot level permainan mereka mendekati andalan Merah Putih.

Pebulutangkis Indonesia Marcus Fernaldi Gideon (kiri) melakukan pukulan di sebelah Kevin Sanjaya Sukamuljo dari Indonesia dalam pertandingan penyisihan grup bulu tangkis ganda putra melawan Chirag Shetty dari India dan Satwiksairaj Rankireddy dari India selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 26 Juli, 2021. (Alexander NEMENOV / AFP)

Selain itu, mereka mulai mempelajari pola permainan dari Marcus/Kevin.

Frost yang memiliki julukan Mr.Badminton ini mengungkapkan analisisnya kala berbicang dengan BWF.

"Mereka memenangkan semua gelar yang ada kecuali yang prestisius," ungkap Frost dikutip dari Twitter BWF.

"Saya pikir seiring berjalannya waktu, para pemain lain menemukan formula bagaimana meladeni mereka."

"Dan pada dasarnya, mereka perlu melakukan perubahan pada diri mereka sendiri," sambungnya.

Baca juga: Olimpiade Tokyo Usai, Tai Tzu Ying Kembali Lempar Isyarat Pensiun

Musuh bebuyutan dari Icuk Sugiarto ini turut memberikan prediksi tentang apa yang kemungkinan terjadi bagi Minions.

Ia memandang keduanya bisa saja mendapat pasangan baru di kemudian hari sebagai alternatif.

"Hal yang menarik untuk melihat apakah Indonesia memilih untuk memecah mereka."

"Tapi itu bisa menimbulkan hal-hal lain."

"Menarik untuk melihat apa yang akan terjadi," tutup sang Mister Badminton.

(Tribunnews.com/Guruh)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini