News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Thomas dan Uber

Piala Thomas 2020, Juara All England Tak Mau Dijadikan Ujung Tombak Tim Bulutangkis Malaysia

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pebulu tangkis Malaysia Lee Zii Jia melepaskan tembakan ke arah pemain China Chen Long dalam pertandingan babak 16 besar bulu tangkis tunggal putra selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 29 Juli 2021.

 

TRIBUNNEWS.COM - Juara All England 2021 sektor tunggal putra, Lee Zii Jia, enggan dijadikan ujung tombak utama tim bulutangkis Malaysia di Thomas Cup 2020.

Turnamen Thomas dan Uber Cup 2020 bakal berlangsung pada 9 hingga 17 Oktober mendatang di Aarhus, Denmark.

Salah satu tim peserta yang dipastikan unjuk gigi pada ajang Thomas Cup 2020 adalah Malaysia.

Tim bulu tangkis Negeri Jiran diundi memasuki Grup D dan akan berduel dengan Jepang, Inggris dan Kanada.

Pada edisi kali ini, Malaysia sangat berharap pada kontribusi pemain-pemain yang tengah naik daun seperti Lee Zii Jia (tunggal putra) dan Aaron Chia/Soh Wooi Yik (ganda putra).

Baca juga: Pemain Kelas Dunia, Peforma Jonatan Christie di Olimpiade Bikin Joko Suprianto Bingung

Calon bintang masa depan bulu tangkis Malaysia, Lee Zii Jia (instagram/leeziijia)

Lee Zii Jia mencuri perhatian setelah berhasil memenangi All England Open 2021.

Di turnamen bulu tangkis tertua sejagat itu, pewaris Lee Chong Wei sukses menumbangkan dua pemain top dunia Viktor Axelsen dan Kento Momota.

Sedangkan Aaron/Soh membuat kejutan dengan menggondol medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 usai menumbangkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Lee Zii Jia mempunyai pandangan lain meski didapuk sebagai tumpuan utama Malaysia di Thomas Cup 2020 mendatang.

Baca juga: Tim Bulutangkis Indonesia Punya Masalah Serius Jelang Piala Sudirman dan Piala Thomas & Uber

Pebulu tangkis 23 tahun itu justru berharap rekan-rekannya tak terlalu bergantung kepadanya.

Lee Zii Jia menegaskan, Thomas Cup adalah turnamen beregu bukan individu.

"Jelas sebagai pria lajang pertama, tanggung jawab saya sangat besar. Namun, ini bukan turnamen individu tetapi turnamen tim," kata Lee Zii Jia.

"Saya harap rekan satu tim saya tidak hanya mengharapkan saya untuk menang, tetapi kita semua harus bersatu dan berbagi tujuan yang sama."

Baca juga: Legenda Bulutangkis Joko Suprianto Soroti Peforma Jonatan Christie di Olimpiade, Ada Apa Jojo?

Anak asuh juru taktik Indonesia Hendrawan itu juga berharap BAM (PBSI-nya Malaysia) untuk segera melakukan pemusatan latihan.

Apalagi, di Thomas Cup 2020 nanti mereka bakal bertemu salah satu raksasa bulu tangkis Asia Jepang yang dikenal mempunyai komposisi pemain hebat.

Negeri Sakura bakal dipimpin oleh raja bulu tangkis dunia Kento Momota dan duet ganda putra Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.

"Saya juga berharap BAM dapat mengadakan kamp pelatihan tim untuk membangun semangat tim sebelum turnamen dimulai," ucapnya, seperti dikutip SportFeat dari Berita Harian.

Di sisi lain, Lee Zii Jia menganggap Malaysia sebagai kuda hitam di edisi Thomas Cup 2020 kali ini.

Menurut pemain kelahiran Kedah itu, ada tiga tim yang menjadi unggulan utama di turnamen Thomas Cup 2020 yakni Jepang, Denmark, dan China.

"Saya kira tidak peduli melawan Denmark, Jepang atau China, mereka semua kurang lebih sama," tutur Lee Zii Jia.

"Mereka menjadi tim pilihan di kompetisi Thomas Cup kali ini karena memiliki tim yang lengkap.

"Kami akan menurunkan pemain muda berusia antara 23 hingga 24 tahun. Jadi, saya pikir status kami sebagai 'kuda hitam'," kata dia. (SportFeat/Nuranda Indrajaya)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini