Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Setelah 13 hari berlangsung, upacara penutupan Paralimpiade Tokyo akan diadakan di Stadion Nasional Tokyo (kokuritsu kyogijo), Minggu (5/9/2021) pukul 20.00 malam waktu Jepang,.
Seperti halnya Olimpiade, turnamen yang sempat tertunda selama satu tahun karena pengaruh virus corona ini diikuti oleh sekitar 4.400 atlet, terbesar sepanjang sejarah, termasuk 162 negara/wilayah dan tim pengungsi.
Tidak ada penonton di semua venue, namun berhasil menyampaikan arti penting "koeksistensi" di mana para atlet penyandang disabilitas mengakui adanya perbedaan namun bersatu dalam ajang Paralimpiade.
Indonesia berada di urutan ke-43 mengantongi 2 medali emas, 3 perak dan 4 perunggu.
Tim Jepang, yang tidak memiliki medali emas di Paralimpiade Rio de Janeiro sebelumnya, memiliki 51 medali termasuk 13 medali emas, jauh melebihi 3 kompetisi terakhir.
Baca juga: Dapat Emas! Leani/Hary Menang Ganda Campuran Bulutangkis Paralimpiade Tokyo 2020
Afghanistan yang putus asa untuk berpartisipasi karena situasi yang memburuk di negara itu, mendapat dukungan dari organisasi terkait dan dua atlet ikut berpartisipasi.
Peraih emas terbanyak adalah China dengan 96 medali emas, kemudian Inggris dengan 41 emas dan Amerika Serikat di tempat ketiga dengan 37 emas.
Sedangkan Jepang di tempat ke-11 dengan 13 medali emas.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.