TRIBUNNEWS.COM - Nasib apes nampaknya makin erat dan akrab dengan tim Ducati di ajang MotoGP.
Nasib tak bersahabat akan dahaga titel juara terus berlangsung selepas MotoGP 2007.
Tepatnya terakhir kali Ducati juara MotoGP tahun 2007. Kala itu pabrikan Italia digawangi oleh Casey Stoner.
Perubahan demi perubahan terus dilakukan Ducati untuk tampil digdaya di kejuaraan MotoGP setiap musimnya.
Baca juga: Jadwal MotoGP Aragon 2021, Live Trans7, Maverick Vinales Bandingkan Aprilia dengan Yamaha
Baca juga: Jadwal MotoGP 2021 & Jam Tayang Trans7 - Skenario Balas Dendam Vinales Rusak Mimpi Indah Quartararo
Namun tidak bisa dipungkiri, bahwa dominasi Yamaha dengan Honda dalam satu dekade terakhir sangatlah terasa.
Ducati sejatinya memiliki asa untuk mengakhiri paceklik gelar dalam tiga musim beruntun, yakni MotoGP 2017, 2018 dan 2019.
Namun sayang, evolusi signifikan yang dimiliki Desmosedici Ducati masih terjegal dengan hegemoni seorang Marc Marquez.
Penampilan The Baby Alien sangat dominan, terhitung sejak ia mentas di kelas para raja tahun 2013.
Bahkan performa ugal-ugalan Marquez bersama Honda makin tak terbendung di tahun 2017 hingga 2019.
Ducati yang kala itu mengandalkan Andrea Dovizioso selalu berupaya untuk menjadi lawan kuat bagi Honda dan Marquez.
Namun nyatanya, dalam tiga musim itu pula, Andrea Dovizioso harus puas menjadi runner-up.
MotoGP 2020 sejatinya menjadi peluang besar bagi Ducati meraih gelar juara. Namun polemik yang mendera pabrikan Italia itu membuat misi mereka gagal total.
Baru kemudian di MotoGP 2021, Ducati yang melakukan banyak perombakan untuk sektor pembalapnya mulai unjuk taji.
Ada empat pembalap yang menampilkan performa menjanjikan.
Keempat rider tersebut meliputi Jack Miller, Francesco Bagnaia, Johann Zarco dan Jorge Martin.
Deretan rider yang menggawangi Ducati itu disokong dengan evolusi signifikan dari Desmosedici Ducati.
Tak hanya garang di lintasan lurus, namun Ducati juga mulai tampil menawan untuk lintasan yang identik dengan Yamaha.
Namun kembali lagi, Ducati nampaknya belum dinaungi dewi fortuna.
Baik Johann Zarco hingga Miller terbilang masih kalah saing dengan Fabio Quartararo.
Siapa sangka, Quartararo yang menjalani musim debutnya di tim pabrikan Yamaha tampil superior.
Sematan pengganti Valentino Rossi justru membuat rider berkebangsaan Prancis itu tampil digdaya.
MotoGP 2021 menyisakan enam race sisa. Quartararo kini mengantongi 206 poin dan unggul 65 angka dari pesaing terdekatnya, Joan Mir (Suzuki Ecstar).
Dari enam seri tersisa, memang masih memiliki kemungkinan bagi Ducati menghapus nasib sialnya dengan mengkudeta Quartararo di puncak klasemen.
Namun melihat performa El Diablo saat ini, sulit bagi Ducati untuk menjuarai MotoGP 2021.
Jorge Lorenzo pun menyebut Ducati mengalami evolusi yang signifikan.
Namun sayang, Ducati berada di situasi yang kurang tepat.
Boleh dikata, habis Marc Marquez yang mengalami cedera, terbitlah Quartararo dengan performa menawannya di Monster Energy Yamaha.
“Bagnaia, Miller, Zarco, dan Jorge Martin sangat kuat."
"Tapi sekarang ini ketika tidak ada Marquez, justru ada Quartararo. Saya sebenarnya sangat ingin mereka (Ducati) memenangkan Kejuaraan Dunia MotoGP untuk Gigi (Dall’Igna) dan semua orang yang bekerja di tim tersebut,” kata Lorenzo, dikutip dari GPone.
(Tribunnews.com/Giri)